MarkePraktik Baik “Market Day”t Day

19 Nov 2021 | by Sundari Wati, S.Pd.SD

Pelajaran Matematika merupakan pelajaran yang sangat ditakuti dan menakutkan bagi Sebagian besar murid saya. Pada saat pelajaran Matematika  murid-murid di kelas menjadi tegang, ketakutan  dan diam. Sehingga saya menjadi binggung diamnya itu karena bisa atau tidak bisa. Di kelas 6 harusnya murid sudah bisa perkalian. Namun kenyataanya ada murid yang belum bisa.

Untuk mengatasi masalah tersebut agar murid  tidak tegang, ketakutan dan bisa menjadi nyaman saat belajar. Saya harus membuat strategi pembelajaran yang asyik, menyenangkan dan bermanfaat untuk murid. Akhirnya saya menemukan strategi yang saya rasa mampu membuat pembelajaran yang asyik, menyenangkan dan bermanfaat yaitu Market Day.

Market Day merupakan kegiatan yang dilakukan oleh murid. Dimana murid menjadi aktif, senang dan bermanfaat pembelajarannya. Barang-barang  yang digunakan untuk market day merupakan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Diantaranya seperti sabun, minyak goreng, sikat gigi, makanan dan sebagainya. Murid membawa barang bekas  dari barang tersebut . Saya memilih menggunakan barang bekas agar tidak membebani murid. Karena berdasarkan kesepakatan bersama murid, murid menjual berbagai macam barang dagangan. Yang terpenting barang di sekitar lingkungan murid. Barang-barang tersebut digunakan sebagai media peraga. 

Adapun Langkah-langkah pembelajaran Market Day adalah

  1. Sebagian berperan sebagai penjual dan pembeli

  2. Murid menata meja sebagai tempat/etalase jualan. Murid menata mejanya sebaik dan seindah mungkin agar murid yang berperan sebagai pembeli bisa membeli barang yang dijual.

  3. Murid membuat alat transaksi berupa uang yang diberi nominal sendiri

  4. Guru bersama murid mengadakan kesepakatan untuk pemberian uang modal kepada penjual dan pembeli. 

  5. Murid melakukan proses jual beli. Dalam melakukan kegiatan ini diharapkan siswa menjadi aktif bertransaksi.

  6. Murid yang berperan sebagai penjual membuat nota yang diberikan kepada pembeli. 

  7. Murid yang berperan sebagai pembeli mempresentasikan barang yang dibeli dan jumlah dari barang yang dibeli. Guru memberikan umpan balik dari presentasi murid. 

Saat transaksi terjadi suasana kelas menjadi ramai.

“Ayo, dibeli-beli ini snacknya buat cemilan , jangan khawatir harganya murah meriah, hanya dengan uang 500 saja , ayo dibeli dibeli”, promosi angger . Tak kalah dengan dengan penjual, pembelipun  menawar barang dengan lihainya.

“Ok , saya pengen beli tapi harganya boleh kurang tidak?”, pinta Sely. 

“Waduh, sudah murah ini sel, maaf sel harganya sudah pas”, jawab Angger sambil tersenyum 

“Okelah, kalau begitu,saya juga lapar, beli ririnya 2 buah, taronya 4 buah, gopeknya 6 buah!” , Sely menyodorkan uang  10 ribuan. 

“Total yang dibeli 2 x 500 = 1000, 4 x 500= 2000, 6 x 500 = 3000 , jadi totalnya 6 ribu, jadi kembaliannya? “, Angger masih mikir. Kemudian Selly menjawab,”4 ribu nger”.  “Oh, bener Sel, ini kembaliannya  ya!” jawab angger sambil menyodorkan uang 4 ribuan . 

Berdasarkan dialog dari kegiatan Market Day ini, murid belajar penjumlahan, pengurangan, perkalian serta pembagian. Murid menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Murid mempraktekan operasi hitung secara langsung. Murid dapat mengingat pembelajaran yang dilakukan. Murid tidak mengantuk. Murid tidak bosan.. Murid lebih bersemangat dalam pembelajaran.

Dari kegiatan market day ini, pembelajaran menjadi bermakna dan melibatkan murid. Pembelajaran berfokus pada murid. Sehingga murid menjadi murid yang merdeka dalam belajar tanpa adanya tekanan. 

Lihat video Bu Sundari disini...