Cisco Packet Tracer Membuat Pembelajaran Tetap Muter

19 Nov 2021 | by Yusma Elda

“Bu, NOC itu apa?” salah satu murid menyela. 

Saya sedang menjelaskan bidang pekerjaan yang menjadi peluang bagi tamatan SMK TKJ. 

Network Operation Center (NOC) merupakan infrastruktur yang melakukan kontrol terhadap sebuah jaringan. Jika kompeten, ananda adalah orang yang berpeluang melakukan pekerjaan itu”, jawab saya.

“Bisakah kami kompeten Bu? kita hanya belajar online tanpa praktek dimasa Covid ini?” murid yang lain menyahut.

“Mari kita manfaatkan gadget yang ananda miliki untuk membuat ananda kompeten,” jawab saya meyakinkan.


Saya adalah guru mata pelajaran Adminstrasi Infrastruktur Jaringan di SMK. Target pembelajaran adalah pengetahuan, kemampuan dan keahlian murid dalam melakukan konfigurasi jaringan. Penjelasan langkah praktek melalui teks modul, video ataupun penjelasan secara teoritis dirasa tidak cukup. Murid kesulitan memahami materi pelajaran, sehingga minat belajar mereka makin menurun.


Untuk mensiasati pembelajaran praktek, maka muncullah ide menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer. 

Lalu apa hubungan Cisco Packet Tracer dengan NOC?

Aplikasi ini memiliki kemampuan mensimulasikan jaringan yang kita rancang, dan dapat diinstallkan di laptop ataupun smartphone. 


Seorang NOC harus mampu melakukan konfigurasi jaringan. Kemampuan itu dapat dilatih dengan memanfaatkan aplikasi Cisco Packet Tracer.

Konfigurasi yang diberlakukan oleh pengguna aplikasi,  persis seperti konfigurasi pada perangkat aslinya. Router, switch, hub, server, beserta berbagai simulasi perangkat jaringan lain tersedia dan mudah digunakan. 


Langkah pertama, murid diberikan penjelasan menu dan tool yang tersedia pada aplikasi. Murid belajar menggambar topologi jaringan, memilih perangkat, dan aturan-aturan dasar konfigurasi. Kemudian, bagaimana menghubungkan satu perangkat dengan yang lainnya sehingga membentuk sebuah jaringan. 


Pada langkah konfigurasi atau pengaturan, logika berpikir siswa diasah. Bagaimana memberikan pengalamatan atau IP Address pada perangkat. Perintah apa saja yang diberikan, protokol routing apa yang digunakan, sehingga jaringan terkoneksi dan dapat saling berkirim paket data.


Keistimewaan dari aplikasi ini, tersedia dua cara pengaturan. Jika pengaturan dilakukan berbasis GUI (Graphical User Interface), maka menu teks atau CLI (Command Line Interface) akan menampilkan baris perintah. Artinya, dalam satu langkah praktek, murid akan memahami dua metode sekaligus, GUI dan CLI.


Murid juga dapat berkreasi. Mereka dapat mencoba topologi jaringan yang berbeda dari yang sudah didemonstrasikan. Teriakan-teriakan “yess” terdengar setiap kali jaringan mereka sukses dalam uji konektivitas.

Pembelajaran berbasis aplikasi ini lebih menarik. Suasana belajar yang awalnya lesu,  kembali menemukan auranya. Proses pembelajaran daring yang menoton kembali muter. Siswa menikmati pembelajaran, kesenangan mereka bermain gadget tersalurkan. Penguasaan kompetensi pembelajaran juga terlaksana. Dikemudian hari diharapkan akan lahir bibit-bibit NOC dan Network Administrator Muda. Semoga...

Simak Video Pemaparan Ibu Yusma Elda