Pemanfaatan Media Kartu Akhlak

01 Dec 2021 | by Juli Iswanto


Salam Guru Merdeka Belajar. Salam kenal. Perkenalkan nama saya Juli Iswanto. Saya Kepala Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Jannah Kota Binjai. Sebelumnya saya juga Kepala Madrasah di Kebun Lada Binjai.

Awal menjadi kepala  madrasah Ibtidaiyah Miftahul Jannah di bulan Juli 2021, saya sangat senang dan optimis untuk menjadikan madrasah yang akan saya pimpin menjadi sekolah unggulan, berkarakter dan terpandang di Kota Binjai sesuai dengan visi misi sekolah yaitu mewujudkan peserta didik yang cerdas, unggul dalam prestasi, dan berakhlak mulia serta mampu meghadapi tantangan masa depan dengan melaksanakan salah satu program prioritas sekolah yaitu memfasilitasi peserta didik dengan pembelajaran yang berkualitas dan bermakna.

Ada beberapa program yang sudah direncanakan untuk mewujudkan Visi misi dan tujuan madrasah serta langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan, namun semua yang  saya harapkan target dan pencapaiannya belum maksimal dan cendrung gagal. Bagaimana mensiasati kegagalan tersebut  saya mecoba untuk beralih dengan melakukan perubahan urutan pelaksanaan program sekolah dan rencana strategis dengan harapan program tersebut telah dilaksanakan namun tetap saja belum berhasil dan mengecewakan. 

Dukungan dari teman-teman guru sudah maksimal, pelaksanaan program sekolah cendrung miskonsepsi. Teman-teman guru pun tidak semangat, kreativitas dan inovasi sangat rendah sehingga pembelajaran yang diterima peserta didik kurang bermakna.

Penyesuaian demi penyesuaian saya upayakan guna terwujudnya pembelajaran yang bermakna. Dari pengalaman kegagalan tersebut saya berusaha mencari solusi yang tepat agar dapat mencapai tujuan yang saya harapkan. Saya mencoba  melakukan diagnose terhadap lingkungan belajar, mengenali, mengelola dan mendorong pengembangan praktik pembelajaran yang berdampak pada pengalaman belajar murid dan tetap focus pada interaksi serta menjaga hubungan baik antara kepala sekolah dengan guru. Hal ini saya lakukan karena sudah sharing dan membangun komunikasi  dengan teman-teman yang masuk  dalam Komunitas Guru Belajar.

Dengan melakukan diagnosa tentu saya menemukan kejanggalan pada interaksi/ hubungan guru dengan guru yang lain kurang harmonis, komunikasi tidak berjalan dengan baik, apalagi aktivitas di ruangan kelas saja yaitu pada saat memberikan pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), tidak punya waktu menyusun strategi pembelajaran bagaimana murid-murid dapat melaksanakan PJJ dengan asyik, menarik, dan tidak membosanka. Pada saat jam istirahat pun guru-guru tetap berada di ruang kelas dan melakukan aktivitas seperti biasa, jarang sekali saya menemukan temen guru-guru bisa ngobrol dan sharing terkait pembelajaran bermakna.

Keadaan guru tersebut tentu berdampak pada komunikasi Kepala Madrasah dengan guru, komunikasi hanya terjalin saat adanya rapat pertemuan saja.

Untuk mengetahui persoalan tersebut, saya melakukan komunikasi internal dengan beberapa orang guru, dan mengaku  bahwa mereka masih segan untuk berbicara dengan kepala madrasah.

Dari hasil komunikasi lingkungan belajar yang saya lakukan terhadap guru, saya menemukan akar persoalan dari kegagalan pelaksanaan program sekolah yang telah dilaksanakan yaitu kurang lancarnya interaksi dan komunikasi antara guru dengan  guru, dan antara  Kepala sekolah dan guru, jadi kedepan perlu dibangunnya komunikasi yang efektif agar suasana sekolah berjalan dengan baik, harmonis, saling memahami dan berempati sehingga hubungan guru-guru menjadi akrab.

Untuk menyelesaikan kendala tersebut dituangkan dalam program sekolah yang disebut  Memanusiakan hubungan. Program ini  bertujuan untuk menguatkan shilaturrahmi antara guru dengan guru,  dan antara guru dengan kepala madrasah. Adapun kebijakan yang saya lakukan adalah :

  1. Membuat program 6 S ( Salam, senyum, sapa, shilaturrahim, sopan dan santun) di lingkungan  sekolah

  2. Menyatukan ruang guru agar dapat komunikasi dan kumpul bersama.

  3. Melakukan kegiatan refleksi pembelajaran pada akhir bulan melalui aplikasi zoom meeting dan google meet.


Dengan melakukan program memanusiakan hubungan di awal bulan telah menunjukkan perkembangan yang signifikan, hubungan guru dengan guru dan kepala sekolah menjadi lebih baik, dan hasilnya ternyata berdampak pada pembelajaran di kelas. Guru merasa diperhatikan, merasa dihargai dan merasa dilindungi serta selalu bersama dalam menghadapi kendala kendala yang dihadapi dalam pembelajaran, guru juga semakin kreatif dan inovatif.


Alhamdulillah, saya sangat senang dengan perkembangan yang terjadi di sekolah, tantangan dan kendala akan dihadapi bersama demi terwujudnya visi misi serta tujuan madrasah. Sebagai Pemimpin di Madrasah akan menggerakkan perubahan pendidikan untuk mewujudkan pengalaman belajar bermakna, berbasis kompetensi dan personalisasi belajar melalui sekolah murid merdeka

Madrasah hebat bermartabat.

Simak video pembelajaran berikut ini