Membuat Motif Batik: Belajar sambil Bermain

01 Dec 2021 | by Aat Nurhayati

Membuat Motif Batik: Belajar sambil Bermain

Nama: Aat Nurhayati

Sekolah: SMP Negeri 1 Jatinunggal


Menjadi guru di sebuah sekolah yang terletak di perbatasan 2 kabupaten bukanlah hal yang mudah. Murid saya berasal dari beberapa kampung yang berbeda, dengan fasilitas yang mendukung proses pembelajaran juga berbeda seperti akses transportasi dan jaringan internet. Pun dengan kondisi sosial ekonomi keluarga murid sangat heterogen. Sebagian besar murid berasal dari keluarga menengah ke bawah yang tidak memahami pentingnya pendidikan. Anak-anak sekolah hanya untuk mendapatkan ijazah atau menunggu cukup umur sebelum mereka berangkat kerja ke luar kota menjadi buruh atau pedagang.

Sebagai seorang guru matematika, hambatan lain yang saya temui adalah karena sebagian besar materi matematika sangatlah abstrak. Hal ini menyebabkan murid memiliki motivasi belajar yang rendah, juga ditunjang oleh fakta di lapangan bahwa orang tua juga tidak memotivasi murid dalam belajar. Kondisi ini diperparah dengan munculnya pandemi covid-19 dimana murid melaksanakan PJJ, dan setelah hampir 2 tahun akhirnya sekolah kami baru diijinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka tapi dengan sangat terbatas terhadap jumlah maupun waktu.

Solusi yang saya ambil terhadap rendahnya motivasi belajar matematika pada materi Transformasi Geometri adalah dengan mengembangkan sebuah media panduan pembelajaran. Media panduan tersebut dikembangkan untuk memandu murid selama aktivitas belajar asinkron. Panduan belajar tersebut adalah panduan untuk membuat motif batik pada sebuah diagram karena ternyata banyak konsep Transformasi Geometri yang bisa ditemukan pada motif batik.

Alasan saya mengembangkan pembelajaran membuat motif batik adalah: pertama, karena batik adalah sesuatu yang sering ditemui murid dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadikan materi Transformasi Geometri lebih real. Kedua, belajar dengan membuat motif batik juga sebagai upaya untuk membuat murid lebih dekat dengan batik sebagai warisan budaya nasional. Ketiga, walaupun pembelajaran dilakukan di rumah masing-masing murid tapi aktivitasnya menunjang pada pengembangan kreativitas. Ketiga alasan tersebut diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar murid.

Saya membuat kesepakatan terhadap tujuan, bagaimana aktivitas yang akan dilakukan oleh murid, waktu pengumpulan hasil, teknik pelaporan, dan teknik penilaian pada pembelajaran sinkron ketika murid belajar tatap muka di sekolah. Dan menghasilkan kesepakatan bahwa laporan dikumpulkan maksimal 2 hari dengan cara membuat video. Tak lupa saya membagikan worksheet berupa diagram dan lembar kerja yang akan digunakan murid dalam membuat diagram dan menuliskan konsep Transformasi Geometri yang mereka temukan.

Ternyata antusiasme murid pada pembelajaran membuat motif batik ini cukup tinggi, ini bisa dilihat dari pengumpulan laporan dimana semua murid mengumpulkan laporan tepat waktu. Selain itu hasil refleksi diakhir pembelajaran menunjukan bahwa sebagian besar murid merasa senang dan termotivasi selama proses pembelajaran materi Transformasi Geometri dengan menggunakan media panduan membuat motif batik. Motif batik yang dibuat oleh murid juga beragam. Tentu saja selain motivasi, kreativitas, ada aspek lain yang diasah yang berkaitan dengan pendidikan karakter yaitu ketekunan. 

Simak video pembelajaran berikut ini