ULAR TANGGA PUNCAK KARIR
20 Nov 2021 | by Yulia Rahmatika Aziza
Sebagai seorang guru bimbingan dan konseling kami mengemban tugas mendampingi
murid-murid dalam bidang sosial, pribadi, belajar dan karir. Pada tingkat Sekolah Menengah
Atas (SMA) murid berada pada fase perkembangan remaja dimana mereka banyak
membutuhkan arahan dan nasihat dari orang dewasa di sekitarnya. Salah satu yang perlu
menjadi perhatian bagi seorang guru bimbingan dan konseling adalah pada bidang karir.
Mengapa demikian, karena murid akan melanjutkan pada jenjang pendidikan ataupun pilihan
karir selanjutnya. Sedangkan murid terkadang belum memiliki banyak informasi terkait pilihan
karir tersebut. Apa saja yang perlu dilakukan oleh seorang guru bimbingan dan konseling dalam
mendampingi murid pada kelas XII untuk menyiapkan pilihan studi lanjut dan pilihan karir murid.
Murid perlu diberikan banyak informasi dan menyiapkan pilihan tidak hanya satu pilihan karir
dan studi lanjut namun beberapa pilihan.
Murid memang belum sepenuhnya mengetahui pilihan karir dan studi lanjutnya, ketika
ditanya banyak dari murid masih merasa kebingungan untuk menentukan pilihan. Beberapa
belum mengetahui laman atau halaman website yang bisa dibaca sebagai referensi pilihan.
Siswa kebanyakan hanya mengetahui universitas-universitas tingkat atas saja. Sedangkan
universitas pada tingkat menengah kurang begitu tahu. Untuk informasi sekolah kedinasan
sebagian sudah mengetahui hanya saja untuk syarat lebih spesifik belum mengetahui. Disini
peran guru bimbingan dan konseling untuk memberikan bimbingan dan layanan informasi
terkait bidang bimbingan karir tersebut.
Guru bimbingan dan konseling mencoba melihat kebutuhan murid tersebut dan
menentukan kegiatan apa yang kira-kira bisa membantu murid. Setelah dibuat perencanaan
untuk pemberian layanan karir, rasanya akan lebih menyenangkan jika dilakukan sambil
bermain. Guru bimbingan dan konseling menyusun sebuah metode boardgame yaitu sebuah
ular tangga yang disebut “ular tangga puncak karir”. Ular tangga ini disusun sejumlah 50
nomor dimana dalam setiap nomor terdapat pertanyaan yang wajib dijawab oleh murid, serta
pernyataan terkait karir juga yang wajib dijelaskan oleh murid. Guru bimbingan dan konseling
membuat desain ular tangga sendiri kemudian dicetak. Selanjutnya menyiapkan kupon nama-
nama murid untuk memilih siapa yang akan bermain ular tangga pada hari tersebut. Disiapkan
pion dan juga dadu untuk menjadi penanda dan menentukan pemain harus berjalan berapa
langkah. Posisi kelas dibuat membentuk huruf “U” sehingga semua murid dapat melihat dan
mendengar penjelasan dari teman yang sedang bermain pada hari tersebut. Siswa bermain dan
selanjutnya yang sampai pertama pada garis finish mendapatkan apresiasi yang telah
disepakati misal voucher konseling karir urutan pertama, voucher makan dikantin dll.
Pada proses ujicoba bermain yang pertama murid memberikan masukan agar
pertanyaan-pertanyaan diubah lebih menarik. Kemudian dibuat terdapat punishment dan
reward. Punishment misal push up, menghapus papan tulis dll. Sedangkan reward
mendapatkan tambahan uang saku misal Rp. 5000,00 dll. Dari hasil bermain ular tangga
puncak karir guru bimbingan dan konseling bisa mengetahui secara lebih dalam sejauh mana
pemahanan dan informasi yang didapat oleh murid terkait pilihan karir masa depan murid. Murid
juga mendapatkan informasi karena guru bimbingan dan konseling ikut menjelaskan maksud
dalam pertanyaan ataupun pernyataan pada setiap nomor. Murid merasa antusias saat awal
guru menyampaikan akan bermain ular tangga. Murid yang bermain pada hari tersebut juga
dengan suka rela bermain tidak ada paksaan semua merasa senang dan kooperatif. Saat
muncul pernyataan bahwa teman yang tidak bermain menilai teman yang sedang bermain
anak-anak dengan senang hati juga menjelaskan secara detail bagaimana mereka menilai
teman lain. Hasilnya informasi karir yang diharapkan guru tersampaikan kepada murid dan
selanjutnya lebih dalam dengan konseling karir secara individu.