Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran Teks Prosedur
19 Nov 2021 | by Diah Agustin AP, S.Pd, M.S.I
Siswa SMA merupakan siswa remaja yang sangat akrab dengan gadgetnya. Mereka juga aktif bermedia sosial. Siswa-siswa di masa remaja relatif senang eksis, tak jarang kita akan menjumpai mereka mengupload foto ataupun video kreatif dalam status mereka. Oleh karena itu, kondisi awal ini menjadi bahan untuk bisa mengkolaborasikan kesenangan mereka untuk eksis dan kreatif dalam membuat konten-konten mampu dimanfaatkan dalam menunjang proses kegiatan belajar mengajar.
Pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam kesempatan kali ini adalah teks prosedur, biasanya siswa-siswa mengikuti prosesnya biasa saja tanpa menunjukan antusiasisme terhadap pelajaran. Bahkan pada saat merekonstruksi atau memproduksi teks prosedur tak jarang murid “googling” dan meniru contoh yang mudah dan sudah banyak ditemukan di internet. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi saya untuk bisa menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Siswa diberi kesempatan untuk kreatif mengembangkan ide-ide dalam teks prosedur. siswa tidak hanya mengetahui dan memahami saja melainkan ikut terlibat aktif dalam mempelajari teks prosedur.
Diawali dengan mengajak diskusi untuk memperoleh pemahaman umum tentang teks prosedur. Berbekal pengetahuan dari diskusi itu siswa diminta secara berkelompok untuk membuat video teks prosedur. Mereka merencanakan sendiri teks prosedur yang akan mereka buat sesuai dengan ketertarikan, minat, dan hal-hal yang dekat dengan mereka. Mereka yang merancang, menjadi team kreatif sekaligus menjadi artis atau pelaku dalam video prosedur yang mereka buat. Hal ini memberi kesempatan untuk menciptakan sebuah kegiatan yang menarik buat mereka untuk berekplorasi. Ada kelompok yang kemudian membuat teks prosedur wisata dalam kondisi new normal, ada yang membuat cara memasak suatu masakan, ada yang memeragakan prosedur style penggunaan hijab, cara merawat motor dan lain sebagainya.
Hasil video buatan mereka ternyata cukup bagus dan kreatif. Video tersebut kemudian dipakai sebagai media untuk mempelajari struktur dan teks prosedur selanjutnya. Video hasil karya itu diputar di depan kelas untuk didiskusikan dalam menganalisa struktur dan kaidah kebahasaan. Pada saat diputar maka antusias mereka terlihat. Para siswa akan tertarik untuk menikmati media buatan teman-temannya, tak jarang mereka berceloteh, tertawa geli dan lain sebagainya menanggapi video yang diputar. Diskusi menjadi lebih hidup dan para siswa lebih antusias belajar tentang teks prosedur. Mereka terlihat lebih semangat untuk menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan teks prosedur dari menyimak video karya teman dibandingkan mereka mengalisisnya hanya membaca sebuah teks saja seperti yang selama ini dilakukan. Selanjutnya mereka akan merekonstruksi video yang dipaparkan ke dalam bentuk tulisan teks prosedur. Dalam hal ini mereka menulis bersumber dari hasil menyimak dan menganalisis video kreatif yang dibuat teman-temannya, sehingga tidak mungkin mereka akan googling meniru contoh yang ada dalam internet
Dengan strategi tersebut ada perubahan proses pembelajaran siswa. Para siswa lebih antusias belajar. Hal ini bisa jadi karena mereka merasa terlibat dalam proses pembelajaran, tidak sekedar mendapat pengetahuan dan pemahaman saja. Ketertarikan siswa terhadap dunia mereka yang ingin eksis, memiliki media sosial dan sering mengupload konten kreatif ternyata bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran teks prosedur ini. Mereka merasa memiliki kesempatan untuk bisa berkreativitas dalam proses pembelajaran. Rasa senang dan antusias yang ada sangat membantu pembelajaran lebih mudah diterima dan lebih hidup serta menyenangkan.