Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Android untuk Belajar Bahasa Inggris "If Clause"

20 Nov 2021 | by Kadek Dwi Rustinawati, S.Pd., M.Pd

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak tahun lalu praktis menyebabkan perubahan pada sektor pendidikan. Proses belajar mengajar yang biasanya dilakukan di ruang-ruang kelas akhirnya  beralih pada model pembelajaran jarak jauh dengan mode daring yang tentu saja membuat guru dan murid begitu juga orang tua gagap dengan perubahan yang begitu mendadak ini. Banyak permasalahan muncul dengan sistem pembelajaran daring ini, mulai dari guru yang kesulitan mengelola pembelajaran maupun dari murid yang terkendala fasilitas internet. Sebagai dampaknya, murid-murid  kita kurang semangat untuk belajar apalagi mempelajari keterampilan berbahasa Inggris. Namun seiring berjalannya waktu,  semua orang mulai beradaptasi dengan situasi ini. Untuk pembelajaran bahasa Inggris, saya menerapkan model  pembelajaran campuran (blended learning) dengan menggabungkan pembelajaran sinkronus dan asinkronus. 


Sebagai guru, saya harus tanggap agar bisa menghadirkan pembelajaran dengan cara yang berbeda agar murid-murid saya tetap semangat belajar.  Saya mengamati bahwa semua murid-murid saya sudah memiliki smartphone android dan mereka  lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawainya dibanding mempelajari buku bacaan.  Berawal dari kondisi ini, saya membuat media pembelajaran interaktif berbasis android dengan memanfaatkan Ispring Suite dan Web Apk. Harapan saya dengan adanya aplikasi, murid-murid  saya bisa belajar bahasa Inggris secara mandiri dengan waktu dan tempat yang tidak terbatas.


Saya mempersiapkan rancangan materi terkait materi yang saya ajarkan yaitu Conditional Clause meliputi penginventarisan  fitur-fitur materi yang akan dimunculkan seperti KI  dan KD, materi, serta kuis. Adapun metode pembelajaran yang digunakan mengarah pada pembelajaran individual dengan berlandaskan pada mastery learning. Berikutnya adalah membuat rancangan layout media secara keseluruhan (storyboard), pembuatan background, gambar, font, animasi, serta tombol yang akan digunakan pada aplikasi. Pada tahap desain, saya banyak melakukan studi literatur terhadap media-media pembelajaran interaktif yang sudah ada namun dengan materi yang berbeda dalam rangka memperkaya referensi dan gambaran umum terkait desain suatu media pembelajaran interaktif agar lebih variatif namun tetap efektif dan efisien.


Setelah aplikasi  selesai, saya meminta murid-murid  saya memasang aplikasi tersebut pada smartphone melalui link yang saya bagikan. Mereka bisa mempelajari materi berulang-ulang sampai benar-benar memahami konsep penggunaan If Clause followed by Command and Suggestion sebelum mulai mengerjakan kuis yang tersedia. 


Murid-murid merespons dengan semangat karena ada hal baru yang berbeda dengan pembelajaran sebelumnya yang hanya mengerjakan modul pada LMS.  Untuk mengetahui perasaan mereka lebih lanjut, saya mengadakan tatap muka virtual dengan murid-murid yang saya ajar. Pada umumnya, mereka merasa senang dan tertarik untuk belajar jika disediakan aplikasi seperti ini dan ini membuat saya termotivasi untuk berinovasi dan membuat media pembelajaran interaktif yang lebih variatif baik dari segi konten maupun dari bentuk penugasan dan kuis-kuisnya.


Media pembelajaran interaktif tentu saja tidak bisa menggantikan suasana pembelajaran tatap muka karena murid-murid kita tetap merindukan interaksi sosial dengan teman-temannya, belajar berkolaborasi dalam mengerjakan tugas-tugasnya di ruang kelas terlebih untuk pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Inggris. Namun setidaknya dengan adanya aplikasi pembelajaran pada smartphone bisa membantu mereka untuk tetap belajar sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan  belajar mereka. 


Simak Video Pemaparan Ibu Kadek Dwi Rustinawati, S. Pd