Asyiknya belajar letak negara-negara ASEAN dengan bermain “Puzzle Petasan”
20 Nov 2021 | by IDA YULI ASTUTI
Oh My God! IPS masih dicap sebagai pelajaran yang membosankan. Seperti yang dirasakan murid kelas 6 di SD Negeri Karangjati 01 tempat saya mengajar. Sebenarnya tidak semua materi IPS itu sulit, tetapi kenyataannya pelajaran IPS kurang diminati murid. Kalah fans dengan pelajaran lainnya. Bagi murid mempelajari materi IPS terutama letak negara-negara pada peta beserta nama negaranya itu sulit dan membosankan. Kenyataan tersebut membuat murid enggan untuk mengikuti pembelajaran. Akhirnya mereka melampiaskan hasrat mereka untuk bermain saat pembelajaran daripada mengikuti pembelajaran IPS dengan baik.
Pada pertemuan awal, saya menyampaikan materi IPS Letak Negara-negara Asia Tenggara dengan menggunakan peta ASEAN yang saya pasang di papan tulis. Setelah saya memberi penjelasan yang saya rasa cukup, saya pun menugasi murid untuk menggambar peta ASEAN di buku gambar masing-masing. Namun ternyata siswa bosan dan tidak menyukai kegiatan belajar tersebut. Kemudian saya menugasi beberapa siswa untuk menunjukkan dan menyebutkan nama beserta letak negara pada peta ASEAN. Mereka tambah kesulitan. Sementara murid yang lain masih tetap bermain. Kami optimis bahwa peminatan murid dengan bermain bisa kami jadikan strategi untuk menyusun pembelajaran yang lebih menyenangkan. Murid kami ajak untuk bermain saat pembelajaran IPS berlangsung. Permainan ini tentunya berhubungan dengan materi pelajaran yang sedang kami pelajari bersama. Dari sebuah peta utuh kami pisah-pisah menjadi kepingan-kepingan puzzle agar bisa dimainkan sambil belajar.
Permainan yang kami mainkan adalah Puzzle Petasan. Petasan adalah singkatan dari peta ASEAN. Selanjutnya saya melakukan uji coba menggunakan alat peraga ini kepada anak saya, murid kelas lima yang rentang usianya sama dengan murid saya. Terlebih dahulu saya jelaskan aturan permaian boardgame Puzzle Petasan. Hasilnya cukup memuaskan, anak saya mudah memahami letak negara-negara ASEAN sambil bermain puzzle. Aturan mainnya adalah pemain diibaratkan sebagai petualang yang harus berkeliling ASEAN dan memasangkan puzzle pada tempatnya sambil menyebut nama negaranya. Dari hasil permainan ternyata masih ada beberapa murid yang merasa bosan. Terutama murid yang tingkat pemahamannya lebih cepat dari murid yang lain. Nah murid-murid inilah yang nanti akan berperan sebagai pengamat bagi pemain lain. Pengamat akan membunyikan kata dorrr saat pemain salah menyebutkan nama negara atau salah meletakkan puzzle pada tempatnya. Sehingga Puzzle Petasan juga bermakna seperti mainan petasan yang akan menimbulkan bunyi dorrr saat dimainkan.
Permainan ini dilakukan oleh lima murid, satu murid bertindak sebagai petualang dan empat siswa lain bertindak sebagai pengamat. Dari 20 siswa kelas 6 ada 4 kelompok permainan yang bermain dengan puzzle masing-masing. Pemenang dari permainan ini adalah murid yang bisa meletakkan kepingan puzzle negara dan menyebutkan nama negaranya dengan cepat dan tepat, tanpa bunyi dorrr. Dengan bermain mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi pemenang dan akhirnya menguasai materi pembelajaran tanpa mereka sadari.
Saya sama sekali tak menyangka, murid- murid saya sangat menikmati permainan Puzzle Petasan. Mereka sangat antusias dan rasa bosan pun hilang. Mereka lebih mudah memahami materi IPS tentang letak negara-negara ASEAN sambil bermain Puzzle Petasan. Tujuan pembelajaran pun dapat tercapai dan murid mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan bukan membosankan. Murid juga lebih terasah keterampilannya dengan praktik membuat puzzle petasan dari kardus bekas.