ELKPD Berdasar Empati Terhadap Murid dapat Meningkatkan Capaian Hasil Belajar

20 Nov 2021 | by Sunik Kartirahayu

Sebagai guru saya ingin murid memahami pembelajaran yang saya lakukan. Saya ingin tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Pada pembelajaran teks naratif kelas IX semester 1 saya ingin murid memahami atau menangkap makna dan menemukan informasi dari teks naratif dengan baik. Faktanya dari proses pembelajaran teks naratif, murid yang rata-rata jumlahnya 34 tiap kelas belum semua antusias belajar dan berusaha memahami teks naratif dengan baik. Tujuan pembelajaran teks naratif berdasar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar adalah murid mampu membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks naratif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait fairytales pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya. Saya ingin murid mencapai tujuan pembelajaran tersebut, tetapi kondisi saat ini belum secara klasikal tujuan  tercapai, atau belum 85% murid mencapai tujuan pembelajaran.


Saya ingin membantu memberikan pelayanan pembelajaran  secara individual. Kendalanya keterbatasan waktu karena jumlah jam mengajar saya 24 jam/minggu dengan jumlah 34 murid per kelas, selain itu saya juga mendapat tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah. Sikap murid yang kurang maksimal dalam mempelajari teks naratif juga menjadi salah satu tantangan, apalagi dengan PJJ karena kondisi khusus.


Berdasar empati terhadap murid, mereka membutuhkan pembelajaran menyenangkan. Karena kondisi khusus yang kita alami hampir selama 18 bulan, pembelajaran dilakukan secara daring menggunakan gawai. Hal ini  membuat mereka terbiasa dan lebih nyaman belajar menggunakan gawai daripada membaca teks tulis dari buku dan menulis jawaban di buku tulis..Berdasar hal tersebut saya menyusun E-LKPD ( Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik) menggunakan aplikasi LIVEWORKSHEET tentang teks naratif berupa video serta  berbagai bentuk pertanyaan seperti yang ada pada soal AKM ( Asesmen Kompetensi Minimal) yaitu pertanyaan lisan dengan jawaban uraian tulis, pertanyaan drop down/centang, pilihan ganda, check list, menjodohkan dengan garis, dan drag drop. Saya membagikan aplikasi LIVEWORKSHEET di grup WA kelas maupun google classroom; https://www.liveworksheets.com/c?a=s&m=d&e=n&sr=n&ms=uz&l=fj&i=dctccoc&r=qc&db=0&f=dzduuzzu&cd=pnlleqnkzkkjktk2ngnxxggxxg.

Model pertanyaan yang bervariasi seperti tantangan buat murid dan membuat mereka antusias mengerjakan E-LKPD karena menurut mereka seru seperti game. Setelah link saya bagi, langsung banyak respon dari murid, baik yang langsung mengirim hasil pekerjaan atau pun yang minta penjelasan terkait bagaimana mengerjakannya. Saya merespon dengan memberi penjelasan dan membuat revisi yaitu  tambahan penjelasan cara mengerjakan atau petunjuk umum pada E-LKPD walaupun pada masing-masing bentuk soal sudah ada kejelasan perintahnya. Dari hasil refleksi pembelajaran bersama murid, E-LKPD berbentuk LIVEWORKSHEET seru dan tidak membosankan. Hasil capaian murid juga lumayan bagus, dari kelas sample dengan 32 murid, 1 murid mendapat nilai 10, 20 murid mendapat nilai 9, 8 murid mendapat nilai 8, 3 murid tidak mengerjakan karena terkendala jaringan.


Pelajaran yang saya dapat dan ingin saya bagikan kepada teman-teman guru  adalah bila LKPD dibuat sesuai kebutuhan murid, hasil dan tujuan pembelajaran akan mendekati maksimal. Pengalaman dan komentar mengesakan dari strategi ini adalah dua murid saya, Sahar Rajwa dan Moh. Roziqul yang sejak masuk, 12 Juli 2021, belum pernah menyerahkan tugas, dengan ELKPD LIVEWORKSHEET mereka  mengumpulkan beberapa menit setelah link saya bagikan tanpa bertanya cara mengerjakannya. Saya tanya alasannya, jawabnya seru dan tidak membosankan seperti game. Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat. Terima kasih.


Simak Video Pemaparan Ibu Sunik Kartirahayu