Youtube Solusi Membantu Murid Kesulitan Belajar
19 Nov 2021 | by Agustia Khairunissha
Perkenalkan saya Agustia Khairunissha, guru mata pelajaran matematika di SMP Istana Hati Binjai. Menurut murid saya, matematika adalah suatu mata pelajaran yang memiliki tingkat keabstrakan yang tinggi, sehingga menyebabkan mereka mengalami kesulitan dalam memahami dan menguasai materi pembelajaran matematika, salah satunya pada materi barisan aritmatika.
Tujuan dari proses pembelajaran matematika di kelas adalah murid mampu dan menguasai materi pembelajaran tentang penggunaan rumus atau persamaan barisan aritmatika. Namun kenyataan tidak sesuai dengan harapan saya sebagai seorang guru. Perbedaan antara kenyataan dengan harapan ini menjadi suatu permasalahan bagi saya di dalam kelas.
Permasalahan ini terjadi karena beberapa penyebab diantaranya yaitu penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat, penerapan model pembelajaran terhadap materi pembelajaran yang tidak tepat. Permasalahan lainnya terjadi dari pihak murid itu sendiri, yang kurang aktif dan peduli terhadap materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. Murid lebih suka bermain game dan menonton video di Youtube, dari pada menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Kurangnya kepedulian orang tua terhadap tugas-tugas sekolah anak juga menjadi salah satu faktor penyebab permasalahan yang terjadi di dalam pembelajaran.
Melihat situasi dan kondisi murid tersebut, maka saya sebagai seorang guru merubah starategi pembelajaran. Saya merancang materi pembelajaran barisan aritmatika berbasis kontekstual, yaitu permasalahan yang ada di sekitar lingkungan sekolah, rumah, atau permasalahan yang terjadi di sekitar lingkungan murid tersebut. Beberapa permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan menggunakan barisan aritmatika yaitu perhitungan jumlah penduduk, perhitungan jumlah produksi, perhitungan Bunga Bank, dan laba usaha. Kemudian saya merancang media pembelajaran berbasis video. Saya merancang video pembelajaran dengan menggunakan materi pembelajaran berbasis kontekstual. Video pembelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga murid dapat memahami materi pembelajaran. Melalui video pembelajaran tersebut, murid diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam video pembelajaran baik secara berkelompok maupun mandiri. Video pembelajaran di unggah ke akun Youtube, kemudian saya memberikan link akun Youtube tersebut, dan murid diharapkan menonton dan memahami video pembelajaran yang telah di unggah ke akun Youtube tersebut.
Pada saat pembelajaran online (daring), saya mengawali pembelajaran dengan memberikan permasalahan sesuai dengan video pembelajaran yang ada di akun youtube tersebut. Saya dan murid berdiskusi secara daring, beberapa murid mengajukan pendapat dan pertanyaan dalam diksusi terebut. Salah satu pertanyaan yang sangat menarik adalah murid mengatakan “Bu, bolehkah kami melihat dan menonton video pembelajaran lain di youtube yang masih berhubungan dengan materi pembelajaran barisan aritmatika?”. Kemudian saya tanggapi dengan mengatakan “Jangankan dari youtube dari mesin pencari Goolge juga boleh”. Pada saat pelaksanaan pembelajaran luring, maka guru dan murid secara bersama-sama berdiskusi dan menyelesaikan permasalahan pada materi barisan aritmatika. Murid merasa sangat senang, karena video Youtube pembelajaran yang saya berikan kepada murid sangat membantu mereka dalam memahami materi pembelajaran.
Setelah melaksanakan pembelajaran guru melakukan asesmen pada materi barisan aritmatika. Hasilnya menunjukkan peningkatan pada hasil evaluasi belajar murid. Murid merasa diberikan kebebasan dalam mencari bahan atau materi pembelajaran. Kebiasaan mereka menonton Youtube menjadi hal yang positif dalam pembelajaran.