Tandur dengan Liveworksheet
19 Nov 2021 | by Dede Amalia
Setelah satu bulan pertemuan, para murid mengalami penurunan aktivitas di kelas layanan klasikal. Ada salah apa dengan layanan yang diberikan? Berbagai pertanyaan kritis saya melayang bertanya tentang semua itu.
Coba saya ingat-ingat lagi struktur layanan sebelumnya, banyak dilakukan di WAG dan GCR dimana struktur yang disajikan yaitu memberikan apersepsi dengan sapaan awal, memberikan materi via video pembelajaran, mengisi google form sebagai refleksi serta pertemuan google meet yang direncanakan 3 minggu 1x. Sebagai guru, maka perlu melakukan evaluasi atas layanan yang telah diberikan dengan cara meminta feedback murid, melakukan pendekatan sehingga saya bisa ber-empati untuk mengetahui masalah dan menemukan solusinya.
Di usia mereka yang 17-18 tahun ketertarikan terhadap sesuatu yang baru adalah kuncinya, mereka perlu disuguhi model layanan yang bervariasi. Apalagi di era pandemi ini dimana semakin luasnya bahan belajar bagi mereka yang jauh lebih menarik dan bervariasi. Akhirnya saya mencoba memulai langkah untuk keluar dari zona nyaman yang merasa cukup dengan media yang saya berikan.
Strategi yang dilakukan yaitu memanfaatkan media aplikasi liveworksheet dengan strategi layanan TANDUR (akronim dari Tumbuhkan-Alami-Namai-Demonstrasi-menantang mereka untuk berfikir kritis dan kreatif, meningkat, beberapa diantaranya mencoba lebih dari satu kali setelah mendapat skor yang kurang baik,
Ulangi dan Rayakan).
Langkah pertama ketika masuk ke liveworksheet yaitu murid dapat melihat gambar dan mendengarkan suara saya yang direkam menggunakan easy voice recorder sebagai proses pertama yaitu Tumbuhkan berupa attending untuk memahami tujuan layanan dan alternatif pilihan rencana setelah lulus SMK.
Dalam langkah Alami, murid diminta untuk mengisi rencana pilihan setelah lulus SMK ke dalam angket isian di link gform yang ditautkan.
Setelah itu, dilanjutkan dengan langkah Namai yaitu menautkan link video yang diedit menggunakan aplikasi kinemaster dan diunggah di youtube.
Kegiatan dilanjutkan dengan langkah Ulangi menggunakan menu yang ada di liveworksheet dimana murid diminta untuk mengurutkan langkah dari asal usul nasib yang diawali dengan pikiran positif, kemudian mengisi pertanyaan terbuka, berfikir kritis memilih benar atau salah.
Akhirnya proses sampai ke garis finish yaitu murid merayakan dengan diberikan apresiasi oleh guru dan melihat hasil perolehan skornya. Untuk Langkah demonstrasi akan dilanjutkan ke dalam pertemuan berikutnya.
Respon positif didapatkan dari murid mulai dari pengalaman pertama yang menyenangkan, suatu hal yang baru dan menarik menggunakan liveworksheet yang membuat mereka penasaran untuk mencoba, praktis dikarenakan langsung bisa mengisi disana. Lalu menurut mereka, terkesan belajarnya mirip games karena cara menjawab yang bervariasi mulai dari menjodohkan, mengurutkan dan lainnya, bahasa yang mudah dimengerti, adanya lampiran video sebagai pengingat materi.
Dengan skema lembar kerja siswa interaktif yang baru mereka kenal, saya melihat murid termotivasi menantang dirinya sehingga semangat mengikuti layanan klasikal. Ada beberapa perubahan perilaku yang muncul dan terlihat dari hasil refleksi serta aktivitas mereka. Terdapat beberapa poin yang didapatkan : 1) terdapat beberapa murid yang mencoba lebih dari 1x, dalam hal ini murid terus mencoba, gigih untuk mendapatkan hasil yang terbaik; 2) kemampuan komunikasi dan sosial muncul; 3) kemampuan kolaborasi meningkat; 4) memfasilitasi modalitas belajar VAK (visual, auditori dan kinestetik); 5) menantang mereka untuk berfikir kritis dan kreatif.