Belajar ASIK (Aplikasi Siklus Akuntansi) dari Murid untuk Murid

20 Nov 2021 | by Nurul Mar'atus Sholihah, S. Pd.

Guru produktif Sekolah Menengah Kejuruan memiliki kewajiban membuat murid terampil pada pembelajaran praktik kompetensi bidangnya. Murid Akuntansi mendapatkan materi Siklus Akuntansi sejak kelas X. Dimulai dari studi kasus perusahaan jasa, dagang, sampai dengan perusahaan manufaktur. Murid diharapkan menguasai tahap menganalisis dokumen transaksi sampai dengan penyajian laporan keuangan. Hasil belajar murid selama pembelajaran online masih jauh dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Murid tidak tuntas mengerjakan Siklus Akuntansi.

“Murid sepertinya kurang memiliki motivasi untuk menyelesaikan tahapan siklus Akuntansi, mereka belum menemukan tujuan untuk apa sih belajar materi ini. Antara teori dan praktik bagaimana keterkaitannya? Jadi, apa yang harus saya lakukan sebagai guru untuk kelas Praktik Akuntansi Perusahaan Dagang pada pembelajaran tatap muka terbatas ini?”

Pada pembelajaran normal, pemberian materi Siklus Akuntansi secara tatap muka masih menemui kesulitan karena sangat kompleksnya materi maupun praktiknya. Apalagi di era PJJ seperti saat ini, murid dibekali teori sedangkan praktik masih dilakukan mandiri. Guru membantu dengan media video pembelajaran, tanpa pendampingan langsung. Pada simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, hanya sebagian murid yang berangkat ke sekolah. Diperlukan strategi pembelajaran yang tepat untuk menyelesaikan kendala tersebut.

Saya menerapkan Blended Learning kepada dua kelas Akuntansi yaitu mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dengan jarak jauh. Saya menggunakan prinsip 5M pembelajaran campuran dari Kampus Guru Cikal: Memanusiakan Hubungan, Memahami Konsep, Memilih Tantangan, Membangun Keberlanjutan, dan Memberdayakan Konteks. Prinsip ini saya aplikasikan sebagai berikut:

  1. BELAJAR ASIK. Sebelum pembahasan materi, saya melakukan diagnosis awal kepada murid. Mereka kesulitan memahami materi jika hanya melalui pembelajaran jarak jauh.  Saya pun membagi kelas menjadi 6 kelompok dari 36 murid. Setiap minggunya perwakilan kelompok tersebut mengikuti pendampingan mengerjakan praktik siklus Akuntansi. Saya memakai Aplikasi Siklus Akuntansi “ASIK” untuk mendukung sistem pembelajaran campuran tersebut. Aplikasi ini memiliki kelebihan yaitu kemudahan menghitung (rumus otomatis pada Excel) dan fokus pemahaman materi melalui infografis yang menarik.

  2. DARI MURID UNTUK MURID. Perwakilan kelompok akan menjadi tutor sebaya bagi anggota kelompoknya, serta dapat bergantian hadir setiap kali PTM. Mereka diberikan cara mudah mengerjakan siklus Akuntansi. Selanjutnya mentransfer pengetahuan tersebut kepada teman sekelompoknya di luar kelas tatap muka. Cara ini dapat melatih kerja sama dan kemampuan berkomunikasi. Setiap kelompok akan berkompetisi secara positif untuk meluluskan semua anggota kelompoknya pada kompetensi dasar yang diujikan. Tanda kelulusan kompetensi dasar diberikan sebagai motivasi dan penghargaan.

“Awalnya saya bosan dengan pembelajaran online, namun sejak diberikan tugas Kelas ASIK, saya jadi lebih antusias.”

“Saya paling suka dengan desain yang menarik, materi jadi lebih mudah masuk otak.”

“Tanda penghargaan setiap saya menyelesaikan tahapan siklus Akuntansi mendorong saya mengerjakan tugas dengan lebih disiplin, teliti, dan saya merasa tertantang seperti sedang memainkan game untuk naik level..”

Murid bergerak maju memahami proses Siklus Akuntansi. Pemberian kuis sesuai tahapan meningkatkan penguasaan materi. Murid merasa percaya diri dengan kemampuannya meng-input data transaksi keuangan kedalam ASIK. Metode tutor sebaya memberikan kesempatan murid mengasah kemampuan berbicara dan mengorganisir kelompok. Pengerjaan kuis berulang menumbuhkan semangat dan ketekunan menyelesaikan siklus Akuntansi. Harapannya setiap ada kasus Akuntansi, guru mampu menyediakan aplikasi ASIK baik perusahaan jasa, dagang, maupun manufaktur.


Simak Video Pemaparan Ibu Nurul Mar'atus