Strategi Pembelajaran Sejarah Yang Bermakna

01 Dec 2021 | by Darmayanti Karmen, S. Pd

Sejarah merupakan mata pelajaran wajib dan peminatan untuk peserta didik  di jenjang SMA  kelas X, XI, dan XII. Sejarah Indonesia wajib dipelajari oleh semua murid di semua jenjang kelas dengan durasi waktu 2 JP dalam seminggu.  Sementara untuk sejarah peminatan diperuntukan bagi murid di jenjang kelas dengan jurusan IPS  baik di jenjang kelas X, XI dan XII. Mata pelajaran sejarah memiliki tujuan untuk peserta didik dapat memahami masa lampau, dengan peristiwa dan kejadiannya,  masa sekarang dan masa yang akan datang. 


Murid  di kelas X. XI dan XII khususnya murid kelas IPS ketika jam pelajaran sejarah mereka sering tidur dan kurang bersemangat untuk belajar, mereka lebih memilih untuk main dengan temannya saling bercerita bahkan hanya beberapa murid saja yang mendengar dan mau belajar sebagian lainnya pada tiduran di meja akibat semalaman bermain game dan menonton video  YouTube dan lainnya. Sebagai guru sejarah saya merasa sedih melihat situasi dan kondisi murid seperti itu ketika mereka belajar menjadi sebuah keterpaksaan dan siksaan bagi mereka. Mereka kurang bersemangat dan tidak suka untuk belajar motivasi belajar mereka rendah. Sehingga diperlukan sebuah support dan dukungan guru mata pelajaran agar murid muridnya dapat dan mau belajar dengan semangat dan bersukacita.   


Sebagai seorang pendidik yang sudah dibekali dengan 4 kompetensi guru diantaranya kompetensi “pedagogik” profesional, kepribadian, dan emosional merasa terpanggil untuk melakukan sebuah perubahan metode dan strategi bagi murid agar nyaman dan bermakna dalam belajar. Langkah pertama yang akan saya buat adalah mendengar masukan dan cerita murid terkait dengan apa yang mereka sukai disaat belajar dan yang tidak mereka sukai saat belajar. Dalam hal ini saya membuat peta empati dengan harapan mendengar dan memahami kebutuhan murid saya. Langkah kedua bersama murid menyepakati komitmen bersama saat belajar atau kesepakatan belajar baik secara sinkronus dan asinkronus. Langkah ketika mengatur strategi dan metode yang nantinya akan diterapkan di kelas tersebut dengan memperhatikan kebutuhan murid saya diantaranya : kesiapan belajar, minat, hoby, bakat dan gaya belajar mereka, Langkah keempat setelah mendapatkan keinginan serta kebutuhan murid saya, ternyata mereka lebih senang belajar dengan cara melihat dan menonton dengan gambar  yang menarik agar mereka dapat dengan cepat memahami materi yang nantinya akan diajarkan oleh gurunya. Langkah selanjutnya adalah melaksanakanan rencana tersebut sesuai dengan kebutuhan murid diantaranya menghadirkan konten atau video pembelajaran di kelas untuk selanjutnya  dari konten tersebut kita mengajak murid berdiskusi bersama dan memberikan tantangan kepada mereka menyampaikan contoh konkrit yang berkaitan dengan materi tersebut dalam kehidupan sehari hari. langkah kelima menugaskan tugas secara asinkron sesuai dengan kebutuhan minat dan hobi mereka yang bervariasi sehingga semua murid diperlakukan sama sesuai kebutuhan dan kondisinya. Dan setelah di sepakati aturan pengumpulan tugasnya secara sinkronus dan asinkronus murid pun dapat mengeksplorasi dan mempresentasikan produk mereka di kelas dan di luar kelas sesuai dengan minat dan hobinya. 


Dengan menghadirkan video pembelajaran sejarah baik di kelas dan diluar kelas dapat di nonton oleh murid dimana dan kapan saja mereka mau belajar.   Metode dan strategi di kelas disesuaikan dengan kebutuhan murid dengan melakukan diferensiasi berdasarkan minat dan hobi, agar mereka dapat belajar sesuai kebutuhannya, murid pun merasa bahagia, senang dan menyenangkan dengan gaya belajar seperti itu.  Dari strategi ini diharapkan bagi guru lainnya untuk mencoba segala sesuatu berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan murid kita di kelas maunya seperti apa itu yang nantinya akan kita rancang dalam strategi pembelajaran karena strategi dan metode pembelajaran bersifat fleksibel dan dapat berubah  sesuai dengan kebutuhan murid kita. Yang terpenting dalam pembelajaran termuat 3 langkah diantaranya Konten / Isi, Proses dan Produk Sehingga pembelajaran dapat bermakna dan murid pun merasa dihargai kemampuanya  dengan demikian hubungan yang tercipta adalah hubungan yang dapat  memanusiakan manusia baik di dalam ruang kelas dan di luar kelas.

                                                                                  Banda Naira, 28 Oktober 2021

Simak Video Bu Darmayanti disini