Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Turunan Fungsi Dengan Menggunakan The Math Matching Card Game Pada Kelas Xi Ips 2 Sma Negeri 2 Padang

20 Nov 2021 | by E. Syamsul Arifin, S.Pd

JUDUL/TOPIK

Upaya Meningkatkan Belajar Turunan Fungsi Dengan Menggunakan The Math Matching Card Game Pada Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Padang

Oleh: E. Syamsul Arifin, S.Pd  SMA NEGERI 2 Padang


Awal dari pembuatan praktik baik dalam hal alat peraga saya merasa bahwa pertama murid selalu takut dengan pelajaran matematika, kedua mempertanyakan apa sih kegunaannya dari matematika terutama dalam hal ini materi tentang fungsi turunan karena tidak  ada di kehidupan sehari-har,i sehingga ini menjadi di kegelisahannya diri saya juga untuk apa kegunaannya fungsi turunan dan melihat kondisi seperti ini maka saya harus membuat sesuatu yang lebih dan nyata di kehidupan sehari-hari.

Tantangan yang harus saya hadapi ketika saya mengajar di kelas XI IPS 1, 2, dan 3, dimana selama ini terstigmakan bahwa siswa-siswa di kelas IPS itu rendah dalam hal segalanya terutama mata-mata pelajaran eksakta di sekolah, tetapi saya ingin melakukan sesuatu agar mereka tidak terstigmakan lagi seperti itu terutama terkait dengan mata pelajaran matematika. Ini adalah sebuah tantangan bagaimana murid di kelas IPA ataupun di kelas IPS itu menyukai matematika. Untuk hal demikian maka harus membuat suasana mereka nyaman, menyenangkan, dan asik dengan matematika. Sehingga stigma tentang matematika menakutkan bisa kita selesaikan dengan baik.

Aksi yang akan saya lakukan pertama saya melihat pada asesmen atau penilaian dalam matematika sering harus menggunakan soal - soal langsung dalam ujian harian (UH/penilaian harian/PH) dengan kertas, dan diberikan waktu yang disesuaikan. Daripada itu saya berpikir tidak kah untuk melihat keberhasilan suatu pengajaran atau penilaian dari suatu pengajaran itu tidak harus dengan menggunakan seperti kertas saja atau form-form yang lain? Dengan adanya pertanyaan tersebut maka saya mencoba UH/PH dengan menggunakan permainan yang saya sebut The Math Matching Card Game ( permainan kartu matematika yang di jodohkan). Tantanganyang harus dihadapi dalam rangka mewujudkan hal itu adalah tentu kita harus mempersiapkan apa yang akan menjadi alat peraga. Dengan alasan itu maka saya melakukan aksi yaitu mempersiapkannya dengan langkah-langkah : pertama mempersiapkan soal-soal yang akan kita gunakan atau soal-soalnya akan diberikan, yaitu antara fungsinya dengan turunan fungsinya, soal-soal fungsi dan turunannya harus dimatchingkan. Kedua saya harus dibuat dalam bentuk apa, bagaimana caranya serta bagaimana penggunaannya, maka dengan hal demikian itu diputuskan untuk membuat dalam bentuk permainan kartu. Setelah diputuskan kegiatan ketiga maka saya harus membuatnya dengan bentuk seperti kartu remi/Brigde tetapi dengan ukuran yang lebih kecil yaitu 5 cm x 5 cm. Kegiatan keempat saya lakukan menyiapkan peralatan yaitu dengan membeli karton manila dengan semua warna yang ada kecuali warna hitam, gunting, spidol warna-warni, penggaris, dan pensil. Setelah tersedia semua maka saya akan melakukan pengukuran dengan ukuran 5 cm x 5 cm karton manila yang selanjutnya digarisi untuk digunting-gunting sesuai ukuran yang telah digarisi, selanjutnya pada karton manila yang digunting tersebut dibuatkan 1 kartu berisi sebagai fungsinya, dan 1 kartu lainnya adalah sebagai turunan fungsinya. Kita buat ini sebanyak fungsi yang sudah kita buatkan sebanyak 32 kartu tentang fungsi sehingga turunanya pun sebanyak 32 kartu, sehingga terbentuklah 32 pasang kartu fungsi dan turunan fungsinya. Yang 32 pasang kartu ini dibuatkan sebanyak untuk 6 kelompok karena perencanan ada 6 kelompok bermain dalam permainan ini yang disesuaikan dengan jumlah murid yang ada di kelas yang kan bermain. Agar lebih menarik kartu ini saya buat dengan karton manila yang berwarna warni ada yang pink, ada yang hijau muda, biru muda, kuning, dan putih sesuai warna yang sudah dibeli tadi, selain itu saya pun buat fungsi dan turunan fungsinya dengan menggunakan  spidol warna-warni, yaitu spidol yang 12 warna. Tujuan dibuatkannya dengan warna – warni karton manilanya dan spidolnya : agar murid dengan mudah membaca bahwa jika fungsinya karton manila pink maka turunan fungsinya adalah dengan warna yang sama ataupun begitu juga dengan spidolnya, maka ini sebagai strategi membuat murid berpikir kritis dalam menyelesaikan permainan ini dengan baik, selalu teliti, selalu bekerjasama, selalu tekun dan sabar dalam mengerjakannya. Variasi ini sengaja agar tidak ketahuan oleh mereka orang-orang yang kinestetik ataupun visual bahwa kartu warna pink matchingnya dengan kartu warna pink lagi atau dengan warna lain yang selalu sama. Dengan demikian murid dapat diberikan pengujian UH/PH dengan permainan ini karena dapat  mengevaluasi murid dalam hal kepahaman materi tentang turunan fungsi Aljabar. Dalam hal pembagian kelompok terdiri dari 6 kelompok didasarkan pada dilihatnya hasil penilaian sebelumnya yaitu dengan melihat nilai muird pada ranah yang lemah, yang sedang, dan yang kuat, sehingga murid yang tergabung didalam kelompok adalah dengan 3 kondisi itu (ada yang kurang, ada yang sedang dan ada yang kuat). Permainannya akan kita lakukan dengan kondisi murid sudah dalam kelompok masing-masing, kemudian kita kocok masing bundelan dari pasangan – pasangan kartu tadi, dan diletakkan diatas meja masing-masing kelompok, tetapi belum disentuh dan dimainkan sebelum ada instruksi bahwa permainan dimulai, setelah semua kelompok kartunya sudah dikocok dan diletakkan di meja masing-masing maka kita berikan instruksi bahwa murid akan melakukan mematchingkan kartu-kartu yang ada, dengan dirasi 20 menit setelah mendapatkan aba-aba dari guru. Setelah 20 menit berlalu maka agar mengumpulkan kartu yang belum termatchingkan kemudian diikat kembali yang belum itu, sedangkan yang sudah agar dituliskan kembali ke dalam kertas koran untuk nantinya dipresentasikan ke depan oleh masing- masing kelompok. Bagi kelompok yang mempresentasikan untuk memberikan penjelasan kepada yang lain hasilnya dan sekaligus mengecek kebenaran bahwa itu sudah matching, sedangkan setelah semua tertulis maka diikat kembali kepada yang belum tadi. Kelompok yang tidak presentasdiagar mengecek apa yang diterangkan oleh kelompok presenter itu benar atau tidaknya. Dalam kartu satu bundel tersebut saya sengaja membuatkan kartu yang tidak ada matching nya, sebagai salah satu bentuk evaluasi dalam pemehaman murid untuk materi turunan fungsi aljabar, dan soal-soalnya memang fungsi aljabar.

C:\Video WIT 2021 Media Alat Peraga\Pembelajaran\20211023_103423.jpg

 

C:\Video WIT 2021 Media Alat Peraga\Pembelajaran\20211023_103433.jpg

Foto Kegiatan Pembelajaran

Link Youtube Pembelajarannya : https://youtu.be/btWxCdT9lGU 

Perubahan yang diinginkan dan sudah terjadi adalah pertama murid merasa ini bukan sebuah penilaian tentang kepahaman dan juga penilaian harian yang dilakukan oleh guru dari materi turunan fungs,i karena mereka merasa seperti sedang bermain, padahal dibalik permainan itu ada konsep-konsep turunan fungsi yang harus dipahami, karena jika kita tidak mengetahui konsep-konsepnya tentu tidak bisa mematchingkan kartu-kartu tersebut. Kemudian yang kedua perubahan yang terjadi di bahwa mereka merasa dalam permainan ini seperti tidak ada penilaian tapi kami sebagai guru menerangkan kepada murid bahwa permainan ini adalah sebuah penilaian harian ataupun penilai materi tertentu sesuai materi yang dimatchingkan, karena hal ini adalah permainan murid bahwa merasa asyik, merasa enjoy , merasa tidak ada penilaian dan merasa nyaman dengan permainan ini, sehingga murid merasa kurang dengan waktu yang diberikan, Perubahan ketiga pada murid adalah permainan ini perlu dikembangkan, dan juga pada materi matematika yang lain. Perubahan yang ke-4 pada diri guru sendiri bahwa ini bisa digunakan dan bahkan berpikir untuk dikembangkan kembali pada materi - materi lain terutama matematika bahkan bisa dikembangkan untuk mata pelajaran - mata pelajaran yang lainseperti Bahasa Indonesia, Baha sa Inggeris, Kimia, Biologi, Geogerafi, dan lain-lain. Karena murid di sekolah yang dasar sampai menengah, jika diajak bermain walaupun murid di SMA sekalipun tetap bermain itu mengasyikkan. Perubahan  yang kelima terpikir oleh saya untuk Bagaimana membuat aplikasi untuk permainan ini pada aplikasi yang ada ataupun aplikasi yang dibuat baru.