Belajar Asyik Bersama Bunda Bella dengan 5M

01 Dec 2021 | by Risma Bella Pratiwi

 

 Belajar Asyik Bersama Bunda Bella dengan 5M


Risma Bella Pratiwi, S.Pd

TK Kristen Widya Wacana VI Surakarta


Pandemi memaksa semua orang beradaptasi. Sayangnya, tidak semua orang bisa beradaptasi dengan baik. Bagi anak usia dini, pandemi ini membuat mereka rentan terserang stress karena tidak dapat bermain bebas dan bersosialisasi seperti biasanya. Pembelajaran membutuhkan pendampingan dari orang tua. Padahal orang tua bukan guru dan tidak memiliki keahlian dalam mendidik seperti guru. Maka yang timbul adalah ketegangan antara anak dan orang tua.

Membantu orang tua dan anak tetap nyaman saat belajar menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Guru harus mampu memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak dan orang tua. Inilah tantangan yang harus dihadapi guru, anak, dan juga orang tua. Awalnya, saya kesulitan memahami murid dan orang tua. Saya kesulitan berkomunikasi dengan orang tua dan anak. Kami seolah tidak dapat menjalin komunikasi dengan baik. Salah persepsi sering membuat kami saring berselisih pendapat. Pembelajaran menjadi tidak asyik dan anak menjadi stress.

Akhirnya saya melakukan refleksi. Bagaimana merancang pembelajaran yang menyenangkan dan cara guru membantu meringankan beban orang tua dengan memberikan pembelajaran yang mudah yang bisa memanfaatkan lingkungan sekitar anak?. Solusinya adalah dengan Cara 5M. 

Yang pertama adalah Memanusiakan hubungan. Dengan cara belajar memahami kondisi murid saya dengan mencari data profil murid baik anak, orang tua, maupun lingkungannya. Hal ini dapat membantu saya menentukan cara-cara pembelajaran yang tepat dengan kondisi anak. Saya juga mulai membangun komunikasi yang menyenangkan dengan orang tua. 

Yang kedua adalah memahami konsep. Setelah belajar membangun komunikasi, memahami profil murid, maka yang dilakukan ketika pembelajaran adalah menjelaskan tujuan belajar kepada murid baik di grup telegram. Seperti Ecoprint, dalam kegiatan tersebut saya mencoba memadukan beberapa aspek perkembangan seperti kognitif, sosial emosional, fisik motorik, seni, bahasa, dan nilai moral agama. 

D:\My Files\Downloads\photo6318656840090629046.jpg       D:\My Files\Downloads\photo6318656840090629045.jpg

Yang ketiga adalah membangun keberlanjutan. Dalam tahap ini, saya memberikan panduan yang jelas. Sehingga orang tua mudah dalam mendampingi buah hatinya dalam belajar. Tidak lupa saya memberikan umpan balik dan masukan yang bermanfaat bagi anak dan orang tua. Hal ini menjadi refleksi yang menyenangkan antara anak, orang tua, dan juga guru.

Yang keempat adalah memilih tantangan. Dalam memilih tantangan, saya mencoba fleksibel kepada orang tua dan anak untuk menentukan waktu belajarnya. Saya juga memberikan pembelajaran yang tidak hanya duduk mengerjakan tetapi bervariasi dari bergerak, duduk, mencari, dan menemukan cara bersama orang tua. Memberikan waktu yang nyaman dalam belajar bersama anak.

Yang terakhir adalah memberdayakan konteks. Kegiatan yang saya berikan tidak selalu tentang menulis. Namun untuk mengenal bentuk, anak bisa melihat lingkungan sekitar dari apa yang mereka amati. Saya juga memanfaatkan kolaborasi yang asyik dengan orang tua maupun dengan keluarga yang lain. Ketika membuat ecoprint, anak dan orang tua menemukan hal baru tentang teknik membatik. 

Dengan pendekatan 5M ini, saya belajar untuk lebih memahami kondisi anak dan lingkungannya. Saya dapat belajar merancang pembelajaran yang membuat suasana hati anak bahagia. Pandemi ini membantu kita makin kreatif, makin memahami, makin belajar menerima diri dan orang lain. Mari menjadi guru yang siap belajar, siap memahami, siap menerima, demi menjaga kondisi psikologis anak dan keluarganya tetap terjaga dengan baik.


D:\My Files\Downloads\photo6291560419701141015.jpg   D:\My Files\Downloads\photo6154722924859338047.jpg  D:\My Files\Downloads\photo6208521689504001610.jpg

Simak video pembelajaran berikut ini