Muridku Asyik Belajar Menulis

19 Nov 2021 | by Triningtyas, S.Pd.,Gr.

"Masa depan adalah apa yang kamu lakukan hari ini" begitulah slogan yang mampu membangkitkan saya sebagai seorang guru di tengah kondisi penyesuaian pembelajaran tatap muka terbatas di kabupaten Bangkalan tempat saya bekerja. Sejak awal tahun pembelajaran 2021, berlaku ketentuan kapasitas murid dalam PTM terbatas. Tiap kelas dibatasi hanya 50% dengan maksimal 18 murid dalam satu kelas. Hal ini tentu membutuhkan penyesuaian seorang guru untuk mengajar yang efektif bagi murid. Begitu pun penerapan merdeka belajar yang sesuai dengan keadaan sekarang ini. Saya sebagai guru membuat kesepakatan dengan murid dalam penentuan tujuan pembelajaran. Dengan harapan murid mandiri, tahan menghadapi kesulitan di lingkungannya dan adaptif terhadap perubahan cara belajar saat ini. 

Sebagai guru Bahasa Indonesia saya berharap semua murid mampu mengembangkan salah satu keterampilan yaitu keterampilan menulis. Sasaran yang ingin saya capai bahwa murid bisa menulis cerita narasi berdasarkan imajinasi mereka. Saya berharap mampu membimbing murid-murid saya dalam menulis cerita entah itu fiksi atau non fiksi dengan menarik, sehingga suatu saat keterampilan tersebut bermanfaat dan dapat mereka asah. Namun harapan saya kadang tidak sesuai dengan kenyataan. Tentunya saya tidak berharap seperti peribahasa tanam padi tumbuh ilalang, saya yakin murid-murid saya bisa menulis dengan baik jika ada strategi yang tepat. Saat pertemuan pertama menulis teks narasi cerita fantasi di kelas VII, saya melihat mereka mudah bosan dan tidak tertarik untuk menulis. Pada awal tahapan menulis, mereka sudah menyerah atau membuat tulisan yang tidak runtut dan tidak sesuai dengan materi. Banyak murid yang kurang kosakata dan bingung mengawali sebuah cerita. Sehingga menulis pada awal struktur teks narasi cerita fantasi, kegiatan menulis sudah macet di tengah jalan. Hal ini membuat saya bergerak membantu mereka mencari strategi yang tepat untuk kegiatan menulis teks narasi tersebut. 


Strategi belajar yang saya siapkan yaitu dengan membuat panduan pembelajaran menulis teks narasi cerita fantasi dengan slide dari tahapan awal apa yang perlu mereka tulis hingga tahapan akhir penulisan. Tahapan awal saya sampaikan untuk mencari dan menentukan tema serta amanat yang ingin mereka sampaikan. Tahap kedua, mereka menentukan sasaran siapa yang akan membaca tulisan mereka. Tahap berikutnya, murid membuat cerita utama dan membentuk cerita. Tahap keempat, murid membuat cerita awal atau pembukaannya, tengah cerita, dan akhir yang mereka inginkan. Tahap kelima, membuat rincian kejadian yang utama dalam cerita tersebut. Tahap keenam, mereka dapat menyusun skema unsur-unsur intrinsik teks cerita. Tahapan terakhir, mereka menulis dengan baik dan memperhatikan tanda baca.


Saat pelaksanaan di kelas secara daring dan luring, mereka sangat antusias belajar dengan slide panduan belajar tersebut. Kemudian saya memberi tanggapan kepada setiap murid yang sudah memahami langkah pertama dan seterusnya. Murid mulai terlihat antusias dan bersemangat menuliskan karya mereka. Saya sebagai guru pembimbing, memberikan penghargaan bagi murid yang sudah menyelesaikan tahap demi tahap dan merefleksi setiap tahapan hasil menulis masing-masing murid.

Dari panduan belajar yang menarik ini, murid dapat menulis dengan baik. Mereka di kelas jadi sibuk berpikir mencari ide dan menuangkannya pada tahapan awal menulis sampai selesai. Suasana kelas jadi hidup dan kesan kelas yang membosankan lenyap karena murid saya lebih sibuk mengerjakan tugas menulis mereka.


Simak Video Pemaparan Oleh Ibu Triningtyas