E-Modul Hiperconten

11 Dec 2020 | by Trisna Mulyana, S.Pd

Anak tunatunagrahita adalah anak yang mengalami keterlambatan mental, terhambat dalam adaptasi perilaku. Perkembangan intelektualnya rendah dan mengalami hambatan perilaku. Keadaan ini sangat mempengaruhi perkembangan kognitif, motorik dan perilaku adaptifnya.
Murid saya berjumlah 6 anak dengan kemampuan akademik yang beragam tingkatanya, bahkan ada yang berada pada titik mampu latih. Bagi murid ini untuk menguasai pengetahuan yang membutuhkan daya pikir, daya nalar, dayar ingat dan lain-lain sangat kesulitan, terutama yang bersifat abstrak.
Walaupun demikian saya memiliki harapan besar pada murid tunatunagrahita dapat menguasai satu keterampilan. Keterampilan yang dibutuhan mereka yaitu keterampilan yang bernilai ekonomi sehingga dapat digunakan sebagai bekal kehidupan yang akan datang. Saya berusaha menyediakan waktu yang banyak dalam aspek keterampilan ini dibanding dengan aspek pengetahuan.
Penentuan tujuan pembelajaran saya buat berdasarkan kebutuhan murid dalam kehidupannya, baik di dalam keluarga, masyarakat maupun dunia kerja nantinya. Inilah satu tantangan saya yang harus selalu kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Tantangan selanjutnya saat munculnya penyebaran virus corona covid-19 di Indonesia pada awal tahun 2020. Penyebaran virus conona benar-benar menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Seiring diberhentikannya proses pembelajaran secara tatap muka membuat saya harus ikut ambil bagian sebagai rasa tanggung jawab guru dalam mencari solusi guna mengatasi masalah pembelajaran.
Minggu pertama pembelajaran jarak jauh saya mulai membuat tugas menanam sayuran di rumah masing-masing menggunakan media yang ada di lingkungan sekitar murid. Panduan pembelajaran menanam sayuran saya posting di facebook dan media WhatsApp. Strategi kedua saya mengaktifkan kembali dua blog yang sudah lama pasif. sehingga media facebook tidak digunakan lagi. Media blog ini sudah cukup mewakili beberapa media yang saya gunakan dalam pembelajaran pada masa pembelajaran jarak jauh, seperti penggunaan teks, video, audio dan gambar.
Respon baik dari murid disampaikan dengan mengirimkan rekaman video di whatsapp memggunakan bahasa sederhana sesuia kemampuan Bahasa murid masing-masing. Bagi saya sesederhana apapun ungkapan mereka merupakan motivasi tersendiri, karena mereka memiliki keterbatasan kosa kata. Beberapa respon murid, diantaranya begini, “Saya merasa senang dan semangat belajar” Ada juga merespon begini, “saya merasa bahagia”. Ada yang menyampaikan juga,”tidak bikin bosan pak” Bahkan salah satu orang tua murid saat kunjungan ke sekolah menyampaikan kegembiraan dan motivasi yang besar atas modul elektronik ini yang dapat membantu murid belajar di masa pandemi virus corona covid-19. .
Strategi selanjutnya saya coba mengikuti peltihan pembuatan modul elektronik atau e-modul berbayar secara virtual. E-modul ini merupakan media berbasis aplikasi website yang mudah di akses murid kapan saja, dari mana saja, menggunakan PC atau ponsel, dengan tampilan yang menarik dan interaktif. Muatan e-modul ini bervariasi mulai dari teks, gambar, audio, video, info grafis, podcast, kuis, game dan sebagainya. E-modul ini saya buat dengan menggambarkan materi pelajaran pada satu kesatuan tema tertentu. Mata pelajaran yang terkandung di dalamnya meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKn dan Keterampilan Vokasi tidak nampak terpisah-pisah tetapi menyatu mengikuti alur tema.
Saya masih akan mencoba mengembangkan e-modul ini menjadi media yang makin super interaktif dan hiper multimedia dengan melibatkan keterlibatkan murid, teman guru atau bahkan orang tua murid untuk mengisi muatan e-modul. Keterlibatan semua pihak ini, baik murid, orang tua, teman sejawat dengan harapan e-modul ini lebih menarik, lebih interkatif, dapat memotivasi murid belajar. Saya akan mencoba mengembangkan e-modul dalam beberapa tema sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan kemampuan ataupun ketidakmampuan murid tunagrahita. Saya juga masih berharap selalu memperbaharui isi atau muatan modul yang sudah ada agar selalu dapat mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan belajar murid terkini.
Sesuatu di luar dugaan saya terjadi ketika murid menemukan cara tersendiri ketika mengerjakan tugas. Salah satu contoh ketika saya meminta murid untuk mengerjakan tugas atau latihan pada buku masing-masing, namun mereka justru meng-screenshoot halaman modul dan hasil screenshoot dikirim melalui WhatsApp.