Cara Mudah Menjumlahkan Bilangan Bulat dengan "Ling Bil Bul"
01 Dec 2021 | by Supriyatno
Pelajaran matematika seringkali menjadi momok yang dianggap mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi oleh sebagian murid. Seperti apa yang dialami murid kelas 6 di SD Negeri Sidasari 01 tempat saya mengajar. Pada awal semester 1 untuk pelajaran matematika terdapat materi tentang operasi hitung penjumlahan bilangan bulat. Saya berharap muird bisa memahami apa yang saya sampaikan dan dapat mengerjakan soal yang saya berikan.
Setelah menyampaikan materi dan beberapa contoh soal serta pembahasannya, selanjutnya saya memberikan tugas untuk mengetahui sejauh mana murid telah memahami dan menguasai materi. Pada saat murid mengerjakan soal yang saya berikan, terlihat beberapa murid mengalami kesulitan. Mereka seperti tidak bergairah dan cenderung merasa bosan, hal itu dapat dilihat dari raut wajah mereka. Ada murid yang mengerjakan soal dengan cepat dan selesai mendahului teman-temannya, dan setelahnya dia mengganggu teman yang lain. Usai semua murid mengerjakan soal, saya kemudian mengoreksi pekerjaan mereka. Namun setelah melihat hasil yang diperoleh, saya merasa sangat sedih dan kecewa, karena sebagian besar murid mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, termasuk murid yang mengerjakan soal dengan cepat tadi. Itu berarti apa yang saya harapkan tidak menjadi kenyataan. Murid belum bisa memahami materi yang saya sampaikan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh murid, saya kemudian melakukan refleksi, berpikir mencari apa yang menjadi penyebab, serta mencari solusi untuk mengatasi hal tersebut. Suatu saat muncul sebuah ide di benak saya untuk membuat sebuah alat peraga yang saya harapkan bisa membantu dan mempermudah murid dalam mengerjakan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat. Saya mulai merancang alat peraga tersebut menggunakan kardus bekas yang saya potong membentuk lingkaran. Pada lingkaran tersebut saya tuliskan angka-angka dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif. Namun saya tidak bisa menuliskan angka terlalu banyak karena ukuran lingkaran yang tidak terlalu besar. Saya hanya dapat menuliskan sedikit angka yakni satuan saja. Dari bentuk lingkaran itulah kemudian saya memberikan nama “Ling Bil Bul” untuk alat peraga tersebut, yang merupakan singkatan dari lingkaran bilangan bulat.
Langkah selajutnya adalah melakukan ujicoba terhadap penggunaan alat peraga. Terlebih dahulu saya jelaskan cara penggunaannya lalu melakukan demonstrasi menggunakan alat peraga dalam mengerjakan soal penjumlahan bilangan bulat. Saya meminta murid untuk mempraktikan menggunakan alat peraga saat mengerjakan soal. Hasilnya cukup memuaskan, murid menjadi lebih terbantu. Mereka juga tampak sangat senang dan bersemangat. Meski demikian, masih ada kekurangan yang dijumpai, salah satunya adalah pertanyaan sekaligus menjadi masukan bagi saya untuk perbaikan Ling Bil Bul. Seorang murid bertanya kepada saya, bagaimana jika soal-soal yang dikerjakan menggunakan angka yang lebih besar. Pertanyaan itulah yang menjadi dasar saya untuk melakukan perbaikan. Saya buat kembali Ling Bil Bul dengan ukuran lebih besar dan angka yang lebih banyak sebagai upaya dari perbaikan tersebut.
Perubahan yang terjadi sangat jelas terlihat. Penggunaan Ling Bil Bul selain bisa membantu murid dalam mengerjakan soal, juga menambah antusias belajar mereka. Paling tidak, dengan antusias dan semangat belajar murid, kemungkinan besar tujuan pembelajaran akan tercapai. Saya rasa alat ini bisa dikembangkan, dimodifikasi kembali menyesuaikan ide dan kreatifitas rekan-rekan guru sehingga bisa digunakan untuk membantu pembelajaran.
Simak video Pak Supriyatno disini