Maket Siklus Hujan Afifah Dewi Nur Cahyani

01 Dec 2021 | by Afifah Dewi Nur Cahyani

Saat ini saya mengajar di Taman kanak-kanak swasta pada jenjang usia 4-5 tahun. Pada usia ini anak akan terlihat aktif juga memiliki rasa ingin tau yang tinggi. Ketika di kelas saya mengalami kesulitan untuk menggendalikan kondisi kelas yang berisi 17 murid. Dari keseluruhan murid di kelas setiap murid memiliki keunikan masing-masing. Hal ini yang membuat saya belum bisa maksimal dalam memberikan materi di kelas. 

Dan juga pada saat dini, murid tidak bisa dipaksa untuk duduk manis dan fokus terhadap pembelajaran yang ada. Maka dari itu saya berusaha bagaimana caranya agar murid dapat belajar dengan suasana kelas yang menarik dan menyenangkan agar pembelajaran yang disampaikan dapat sesuai dengan tujuan. 

Kenyataanya untuk mewujudkan suasana kelas yang menarik dan menyenangkan cukup sulit direalisasikan. Bagaimanapun juga murid akan lebih senang bermain, berbicara dengan teman dan melakukan aktifitas lainnya. Untuk membuat anak duduk manis selama 30 menit pun kesulitan, karena fokus murid belum bisa terkontrol dan mudah terbagi. 

Selanjutnya saya mencari cara bagaimana agar murid dapat menyukai pembelajaran yang saya sampaikan. Dengan melihat refrensi video di youtube, membaca buku, dan  mengikuti pelatihan salah satunya Wardah Inspiring Teacher. Banyak ilmu yang saya dapatkan dari sini. Salah satunya tentang media pembelajaran. Ternyata penggunaan media pembelajaran sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas.  Belajar dari hal itu saya membuat media pembelajaran yakni Maket Siklus Hujan, murid dikelas sering bercerita tentang hujan yang terjadi tetapi sulit memahami bagaimana hujan terbentuk, kenapa terjadi hujan. Karena saya mengajar di jenjang TK A saya membuat maket sederhana yang diharapkan dapat memberikan informasi kepada murid tentang bagaana hujan terbentuk.

 Maket yang saya buat berahan kertas karton, kain flanel berbagai warna, kertas origami, dan kapas. Media saya buat bongkar pasang terdiri dari bagian laut, kemudian langit, gunung dan miniatur rumah, selain itu juga saya tambahkan untuk ornamen pendukung seperti awan, matahari, origami bentuk kapal, dan miniatur pohon. Yang pertama dibuat adalah kertas karton dipotong membentuk persei panjang yang kemudian dilipat menjadi dua, setelah itu dilapisi dengan kain flaner wsrna biru untuk bagian atas sebagai langit, dan kain flanel warna coklat untuk bagian bawah, disamping kanan diberi miniatur laut. Setelah jadi barulah membuat bagian- bagian kecil seperti gunung, miniatur rumah dari kain flanet, laut, dan kapal dari origami. Kemudian mulai memasang perekat pada bagian-bagian kecil tadi. Setelahnya diberikan tanda panah untuk menunjukkan bagaimana hujan terjadi, dari air laut yang menguap bila tekena sinar matahari, diberi tanda panah keatas, setelahnya tanda panah menunjukkan ke bagian awan, dan panah menunjukkan awan menjadi hitam, setelah itu maka terjadi hujan.

 Agar murid dapat mempraktekkan secara langsung juga berperan aktif. Saya juga menambahkan lagu sesuai tema media yang saya buat yaitu tentang Hujan. 

Air laut bila kena panas

Menguap naik keatas

Menggumpal menjadilah awan

Bila gelap lalu turun hujan.

Penggunaan media Maket Siklus Hujan ini digunakan pada saat memasuki Tema Gejala Alam   Pembelajaran dimulai dengan tanya jawab pengetahuan murid mengenai hujan, kenapa bisa terjadi hujan, bagaimana air bisa jatuh dari atas dan pertanyaan lain, dilanjutkan bernyanyi bersama lagu tentang hujan kemudian murid mencoba sendiri memasang maket siklus hujan yang sebelumnya sudah diacak oleh ibu guru.


Setelah saya mulai menggunakan media pembelajaran ketika mengajar. Murid menjadi tertarik dengan media yang disampaikan. Mereka terlihat ingin tahu dan penasaran bagaimana cara menggunakannya. Murid dapat belajar menyelesaikan masalah ketika maket tersebut saya bongkar kemudian mereka menyusun kembali proses terjadinya hujan juga sambil bernyanyi. Saya sangat senang karena akhirnya murid dapat menikmati pembelajar yang saya sampaikan, suasana kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

Simak video bu Afifah disini