Belajar Science asyik dengan Boardgame: The rock back to home

20 Nov 2021 | by Heisma Yulianita Sari

Sekolah saya merupakan salah satu sekolah di Samarinda yang menerapkan kurikulum

Cambridge. Salah satu mata pelajaran Cambridge yang murid pelajari adalah Science. Bagi

murid kelas bawah (Level 1-3) pembelajaran science merupakan pelajaran yang terbilang

cukup sulit karena para murid bukan hanya belajar tentang materi Sains tapi juga

mempelajari Bahasa yang digunakan yakni Bahasa Inggris.

Selama proses pembelajaran PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) saya menggunakan banyak

model dan sistem pembelajaran untuk memudahkan saya saat mengajar mulai dari

membuat video pembelajaran, Google Classroom, Power Point, Quizziz, Wordwall, Google

Formulir, mengurangi tugas hingga zoom. Pada awalnya saya mengira apa yang selama ini

lakukan selama mengajar adalah untuk memudahkan murid belajar dan tidak membebani

orang tua dalam membimbing Ananda di rumah. Namun ternyata, hal yang saya lakukan

lebih terfokus pada memudahkan saya dalam mengajar dan menomorduakan pemahaman

murid saat belajar.

Padahal, tujuan murid bergabung dalam zoom meeting setiap hari adalah untuk

mendapatkan pemahaman atas apa yang telah mereka pelajari saat sekolah. Sebelumnya

selama mengajar saya merasa jika mereka menjawab pertanyaan dari saya, Ketika mereka

tidak berbicara saat saya menjelaskan itu artinya mereka memahami materi yang dijelaskan

tapi ternyata Sebagian murid menjawab karena mereka memang tahu jawabannya dan

Sebagian lainnya menjawab karena bantuan orang tuanya di rumah.

Ketidakpahaman mereka atas materi yang telah saya ajarkan semakin terlihat jelas saat

murid mulai Kembali ke sekolah atau PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas). Ketika

saya memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang sebelumnya kita pelajari

banyak murid yang merasa bingung dan tak bisa menjawab dan ini membuat saya merasa

sedih dan gagal menjadi guru penggerak.

Setelah melihat kondisi murid yang merasa bosan dan sulit memahami pembelajaran saya

berinisiatif untuk membuat sebuah papan permainan science untuk membuat murid lebih

mudah memahami materi ajar. Kemudian setelah mengikuti rangkaian kegiatan Wardah

Inspiring Teacher dan mengikuti kelas boardgame saya membuat sebuah papan permainan

edukasi yang saya sebut “The rock back to home”.

Saya membuat papan permainan ini dengan tujuan untuk memudahkan murid memahami materi

ajar tentang jenis-jenis batuan dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Saya merasa

permainan papan ini sangat cocok diterapkan pada murid kelas 2 SD karena mereka sedang asyik-

asyiknya bermain dan ingin tahu banyak hal.

Dan benar saja para murid merasa lebih senang dan memahami materi tentang jenis-jenis batuan

dan juga kegunaannya. Dengan menggunakan berbagai jenis permainan saat belajar murid merasa

lebih bersemangat mengikuti pembelajaran dan tidak merasa bosan saat belajar di kelas.

Selain membuat boardgame “The rocks back to home” saya juga mengajak anak-anak untuk

melakukan praktikum Science tentang materi Changing Shape. Saya mengajak anak-anak untuk

membawa pop it,tissue,slime dan sendok untuk melakukan eksperimen perubahan bentuk benda.

Saya memilih pop it dan slime karena dua benda tersebut adalah salah satu mainan kesukaan

mereka dan saya harap dengan membawa mainan kesukaan mereka, mereka akan merasa lebih

bersemangat untuk belajar.

Hasil yang saya peroleh dari percobaan praktik baik ini Sebagian besar murid saya merasa

senang bisa belajar sambil bermain walaupun hanya di meja masing-masing dan mereka

merasa lebih paham materi yang diajarkan setelah mempraktikkannya sendiri.

Simak Video Boardgame Bu Heisma