MENGHAFAL ASMAUL HUSNA DENGAN NADA LAGU BALONKU ADA LIMA
21 Nov 2021 | by Opi Kurniawati, S.Pd
Pada kenyataan yang saya hadapi di lapangan yaitu anak anak usia 2-3 tahun di Kelompok
Bermain yang saya ampu masih banyak yang belum hafal Asmaul Husna dan juga dalam
pengucapan juga belum begitu jelas. Keresahan yang saya rasakan dalam mendampingi proses
belajar murid yaitu karena usia 2-3 adalah masih tahap bermain sambil belajar,jadi dalam
menghafal harus dengan bernyanyi . Tujuan pengajaran yang ingin saya capai adalah anak
mudah dan cepat menghafal asmaul husna. kondisi yang saya hadapi saat ini adalah bahwa murid
dengan usia 2-3 tahun membutuhkan lebih banyak stimulus agar lebih memahami tentang 99
Asmaul Husna
Pembelajaran agama dalam mengenalkan Asmaul Husna pada anak usia dini khususnya usia 2-3
tahun adalah salah satu tantangan bagi saya. Hafalan Asmaul Husna yang berjumlah 99 tentu
tidak mudah bagi anak usia dini. Karena murid-murid saya masih berusia 2-3 tahun dan
sebelumnya hanya bisa bertemu secara virtual. Dan rata-rata anak-anak hanya didampingi oleh
pengasuh. Itulah yang menjadi tantangan bagi saya
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan media lagu. Praktik
baik yang saya lakukan hanya bisa dilakukan saat pembelajaran via daring. akhirnya Saya
mencoba menggubah lirik lagu balonku menjadi asmaul husna. Hal inilah yang melatarbelakangi
saya untuk mengajarkan asmaul husna dengan media lagu. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana efektivitas metode pembelajaran dengan media lagu ini. Dan secara rutin
lagu Asmaul Husna di nyanyikan atau dihafalkan setiap pagi sebelum kegiatan inti dilaksanakan.
Kegiatan belajar pun hanya dilakukan di zoom. Per kelas seminggu dua kali pembelajaran
daring. Penelitian dilakukan dengan menggubah lirik lagu balonku menjadi Asmaul Husna.
Berdasarkan dari hasil penelitian selama pembelajaran daring dan PTMT ( Pembelajaran Tatap
Muka Terbatas) dalam dua bulan ini anak anak mulai tertarik dengan lagu balonku yang diubah
menjadi asmaul husna. Dan mulai hafal beberapa Asmaul Husna. Dan setelah saya meminta
laporan dari orang tua terkait hafalan Asmaul Husna ternyata anak anak sudah hafal sampai
sepuluh Asmaul husna. Pelajaran yang saya dapatkan yaitu dengan memahami murid, maka kita
bisa menemukan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan murid.