Mengubah Bosan Menjadi Terkesan
19 Nov 2021 | by Suci Riyanti, S.Pd
Mengubah Bosan Menjadi Terkesan dengan Media Pembelajaran Aplikasi Google Form Berseri
Saya Suci Riyanti, guru mata pelajaran Ekonomi untuk Kelas XI IPA dan XI IPS di SMAN 3 Sukabumi. Sebagai guru, saya merasa tidak nyaman ketika murid terlihat bosan, tidak tertarik, bahkan di antaranya ada yang seperti tersiksa saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Kelas seolah menjadi murung, lesu, dan tidak ada semangat. Padahal, baik untuk murid maupun guru, pembelajaran adalah kegiatan yang harus sama-sama dilalui dan menjadi kegiatan rutin. Walaupun akan sangat membosankan dan terasa sebagai beban, kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan bersama; menunjukkan aktivitas kerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Tujuan pembelajaran dapat tercapai melalui proses pembelajaran yang menyenangkan, merupakan dambaan semua guru murid kelas XI SMA berusia antara 15 -17 tahun dengan kemampuan dan motivasi belajar bervariasi. Tidak mudah mengajak mereka bekerja sama dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan bersama. Kondisi ini diperburuk dengan kenyataan bahwa kelas berisikan anggota yang heterogen. Dalam sebuah kelas, biasanya, terdapat beberapa orang murid dengan kemampuan dan kecerdasan belajar yang tinggi. Mereka merasa tidak sabar dengan pembelajaran yang lamban karena harus menunggu teman lainnya yang belum selesai mencerna pembelajaran. Sedangkan sebagian murid yang tertinggal akan makin terpuruk, malu, dan tidak percaya diri dalam mengikuti pelajaran, bahkan merasa tidak mampu. Jika sudah begini, kelas akan menjadi tempat yang tidak nyaman dan bisa jadi banyak potensi murid yang rusak dan terganggu karena situasi kelas tidak mendukung perkembangan belajar.
Demi menghindari hal tersebut, saya coba menggunakan media pembelajaran yang membuat murid bisa mengerjakan tantangan belajarnya sesuai kemampuan. Bagi yang berkemampuan belajar tinggi dapat mengerjakan dengan cepat tanpa harus bosan menunggu temannya yang butuh waktu lebih lama untuk mengerjakan tantangan, sementara bagi murid dengan kemampuan belajar rendah tidak perlu malu karena hasil belajar tidak diketahui secara langsung oleh teman-temannya.
Saya menggunakan media aplikasi Google Form Berseri, berupa satu form utama yang di dalamnya terdapat empat tautan tantangan belajar. murid dapat mengerjakan keempat tantangan tersebut secara berurutan atau bebas sesuai pilihan mereka. Tiga tantangan pertama berupa Goggle Form yang di dalamnya sudah ditautkan video pembelajaran yang dapat disimak murid sebelum mengerjakan tantangan soal, dan satu tantangan terakhir berupa games menggunakan wordwall.
Beberapa murid yang telah mencoba mengikuti tantangan merasa sangat terbantu dan pembelajaran terasa berbeda dari yang biasanya. Menurut mereka, dengan adanya tautan video pembelajaran sangat membantu mereka memahami materi. Lagi pula, video dapat disimak berulang agar bisa menjawab soal dengan benar. Kejutan di tautan keempat berupa game quiz menggunakan aplikasi wordwall sangat disukai murid. Murid lainnya menyatakan bahwa mengerjakan empat tantangan belajar ini adalah pengalaman baru yang seru, tidak merasa sedang belajar, tetapi tiba-tiba paham dan mengerti materi pembelajaran. Ada murid yang menyatakan tidak malu kalau salah menjawab karena dapat mengulangi lagi mengerjakan sampai mendapat hasil memuaskan. Kemampuan murid yang heterogen tidak lagi menjadi kendala dalam memahami materi pembelajaran, karena masing-masing murid diberi kebebasan untuk melakukan tantangan sesuai kemampuannya
Media aplikasi Google Form berseri ini telah membantu saya dan murid untuk mengatasi masalah bersama, untuk mencapai tujuan yang sama. Satu hal yang akan selalu saya ingat adalah bahwa mendengarkan pendapat murid sebelum mulai merancang media adalah hal yang sangat penting, agar media yang kita buat sesuai dengan kebutuhan murid dan dapat mengatasi masalah dalam pembelajaran
silahkan lengkapi tulisan Anda dengan P yang terakhir, yaitu pelajaran.
apa yang bisa Anda pelajari setelah menerapkan media itu dalam proses belajar?
perubahan apa yang terjadi pada murid Anda setelah belajar dengan menggunakan media itu?