GOKIL MATEMATIKA Pada Materi Grafik fungsi Kuadrat

19 Nov 2021 | by Ade Sumarni, S.Pd.

Matematika bagi sebagian besar murid kelas IX G di SMPN 3 CIBADAK masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit dipahami. Matematika memuat banyak simbol maupun konsep yang abstrak. Matematika juga ‘berbeda’ dari  ilmu-ilmu lain misalnya IPA yang menemukan kebenaran konsep dengan cara induktif dan percobaan. Pola pikir matematika bersifat deduktif yaitu pola pikir yang berpangkal dari hal bersifat umum mengarah kepada hal bersifat khusus. 

Materi Fungsi Kuadrat merupakan materi pokok yang dipelajari di kelas IX jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama(SMP) pada semester ganjil. Materi ini merupakan kelanjutan materi Persamaan Kuadrat,  salah satu materi esensial yang menjadi materi prasyarat materi-materi lain di jenjang kelas berikutnya. Kompetensi Dasar yang harus dikuasai murid yaitu dapat mengidentifikasi sifat-sifat grafik fungsi kuadrat dan memvisualkan grafik fungsi kuadrat. 

Pada saat menyampaikan pembelajaran di kelas, sebagai guru saya berharap dapat membantu murid memahami konsep matematika yang abstrak secara lebih mudah. Salah satu caranya dengan membantu mereka “merekonstruksi” konsep tersebut ke bentuk visual konkrit yang lebih mudah mereka pahami. Dengan demikian, saya berharap murid-murid dapat lebih tertarik belajar matematika dan meningkatkan skill matematika baik hard skill maupun soft skill. Hard Skill termasuk ke dalam aspek pengetahuan dan keterampilan/psikomotor di bawah pilar pendidikan learning to know dan learning to do. Soft Skill termasuk ke dalam aspek afektif di bawah pilar pendidikan learning to be dan learning to live together.

Murid-murid kelas IX G SMPN 3 Cibadak dengan kisaran usia 14 -15 tahun memiliki kecenderungan mudah memahami konsep matematika yang abstrak dengan bantuan tampilan konkrit. Selama masa pandemi COVID-19, semua siswa menggunakan ponsel pintar dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh(PJJ). Beragam platform digital seperti games, media sosial(Whatapps. Telegram, Facebook), email, google classroom sudah terbiasa mereka gunakan.

Pada materi fungsi kuadrat, sebagian besar murid mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi sifat-sifat grafik fungsi kuadrat disebabkan konsep fungsi kuadrat  lebih banyak dinyatakan dalam bentuk aljabar  yang  bersifat abstrak. Kendala lain yaitu memvisualkan grafik fungsi kuadrat secara manual kurang efektif karena memerlukan waktu relatif lama.

Berdasarkan tantangan yang  saya hadapi tersebut, saya mencari cara agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Saya memutuskan menggunakan aplikasi GeoGebra Graphing Calculator sebagai media yang dapat digunakan pada proses pembelajaran materi Fungsi Kuadrat. Aplikasi GeoGebra merupakan software yang bersifat dinamis dan interaktif untuk mendukung pembelajaran dan penyelesaian persoalan matematika khususnya geometri, aljabar, dan kalkulus. Sebagai sistem geometri dinamik, konstruksi pada GeoGebra dapat dilakukan dengan titik, vektor, garis, dimensi tiga, maupun fungsi. Software yang dikembangkan oleh Markus Hohenwarter dapat digunakan secara gratis bahkan saat ini dapat digunakan tidak hanya pada komputer namun pada ponsel pintar. Selain itu, aplikasi ini digunakan secara luring(offline) dan telah diterjemahkan kedalam 52 bahasa, diantaranya Bahasa Indonesia.

Pada tahap persiapan, saya mempersiapkan skenario pembelajaran yaitu memuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan membuat video tutorial penggunaan aplikasi GeoGebra Graphing Calculator. Pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan ( 2 x 2 jam pelajaran). Pada pertemuan pertama saya membimbing murid untuk mengunduh aplikasi melalui playstore pada ponsel pintar masing-masing murid. Langkah berikutnya saya menyampaikan video tutorial. Murid dapat menyimak video tutorial penggunaan aplikasi GeoGebra Graphing Calculator melalui Youtube pada alamat https://youtu.be/kItm3fbH-GU maupun tayangan pada layar proyektor di kelas. Pada pertemuan tersebut juga dilakukan tanya jawab mengenai kendala yang dialami murid pada saat pemasangan(install) aplikasi pada ponsel.

Pada pertemuan kedua, saya mempersiapkan skenario pembelajaran menggunakan pendekatan problem solving. Murid-murid diminta memecahkan masalah pada lembar kegiatan murid(LKM) yang telah dipersiapkan guru. LKM memuat pertanyaan mengenai sifat-sifat fungsi kuadrat dan masalah sehari-hari terkait fungsi kuadrat. Mereka dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan merekontruksi visual grafik fungsi kuadrat menggunakan aplikasi GeoGebra. 

Proses penyelesaian LKM dilakukan dalam kelompok kecil maksimum 2 orang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Setelah murid menyelesaikan LKM, guru membimbing mereka melaksanakan diskusi kelas dan melakukan kegiatan refleksi.

Melalui kegiatan refleksi diperoleh informasi bahwa murid-murid sangat tertarik menggunakan aplikasi Geogebra Graphing Calculator. Hal terpenting adalah target pembelajaran Fungsi Kuadrat tercapai dengan efektif. Tahun sebelumnya saya harus menyediakan waktu cadangan untuk materi ini. Berdasarkan hasil observasi di kelas IX G keterampilan murid dalam pemahaman matematis, koneksi matematis, pemecahan masalah, berpikir kritis, berpikir kreatif  yang merupakan bagian dari hard skill mengalami peningkatan. Demikian pula dengan sikap kemandirian belajar dan kebiasaan berpikir cerdas meningkat dengan baik pada setiap individu murid.  Dua hal tersebut merupakan soft skill yang diharapkan berkembang pada saat murid belajar GOKIL MATEMATIKA. Selain itu metode diskusi dan belajar berkelompok meningkatkan kemampuan soft skill lainnya yaitu learning live together.

Akhir kata, saya sangat merekomendasikan rekan guru sejawat menggunakan aplikasi Geogebra dalam pembelajaran  matematika bahkan jika memungkinkan berkolaborasi baik dalam merancang skenario pembelajaran maupun membuat video tutorial penerapan aplikasi Geogebra selain materi Fungsi Kuadrat.


Simak Video Pemaparan Ibu Ade Sumarni