Mengajarkan Materi Pembelajaran tentang cara Murid Membaca Huruf Hijaiyyah/ Kalimat Al Qur'an

20 Nov 2021 | by Sri Utami Puji Astuti, S.Pd.I

PENULISAN PRAKTIK BAIK PEMBELAJARAN


Judul / Topik :

Menjelaskan materi pembelajaran tentang cara membaca

huruf hijaiyyah / kalimat dalam ayat suci Al Qur’an dengan

tartil.


Awal:

Sebagai guru PAI di sekolah dasar, saya ingin sekali melihat

murid saya dapat membaca kata/kalimat dalam Al Qur’an

dengan tartil. Saya mengajar di sebuah SD Umum yang jumlah

siswa agama Islamnya sedikit/terbatas. Karena di SD saya

terdapat 4 agama yang berbeda-beda. Meskipun demikian saya

tetap berusaha menjadikan siswa siswinya mampu membaca

Al Quran dengan baik.

Sebagai langkah awal setiap jam pelajaran agama islam,

saya membiasakan murid untuk bertadarus minimal 2 surah

pendek Al Qur’an. Saya berharap semoga dengan seringnya

bertadarus, murid terbiasa untuk mempraktekkannya di

lingkungan rumahnya masing-masing.


Tantangan :

Karena minimnya jumlah murid yang beragama Islam di

lingkungan sekolah, ditambah lagi kondisi belajar agama di

lingkungan rumah masing-masing yang memerlukan banyak


dukungan serta sarana prasarana, saya mencoba membuat

media peraga tentang tulisan/huruf/ayat suci Al Qur’an untuk

digunakan sebagai alat bantu agar murid tertarik untuk

mempelajarinya. Dan ketika di rumah masing-masing pun saya

selalu mengingatkan kepada murid untuk selalu membaca Iqra’

atau Juz’amma atau Al Qur’an.

Sebelum saya perintahkan untuk membaca /

mempelajarinya, saya mencoba untuk bercerita tentang

keutamaan orang yang selalu mempelajari Al Qur’an. Ditambah

lagi, saya berikan nilai tambahan bagi murid yang rajin membaca

Al Qur’an.

(Agar murid lebih semangat / antusias / berlomba-lomba untuk

kebaikan)


Aksi :

Karena di Sekolah Dasar saya masih proses Daring, KBM untuk

materi Pendidikan Agama Islam 2 minggu sekali setiap kelas

bergantian, maka saya mencoba menghubungi murid melalui

video call untuk mempraktekkan bacaan Al Qur’annya agar lebih

terpantau dengan baik. Adapun bagi murid yang sama sekali

belum hafal huruf Hijaiyyah, saya mencoba selalu mengadakan

ZOOM dan share screen, yang kemudian saya tes satu persatu

untuk mengetahui seberapa besar murid mengingat hafalan

huruf hijaiyyah tersebut.

Apabila mereka lupa dengan huruf tersebut, saya perintahkan

untuk selalu menuliskan huruf yang belum di hafal sebanyak 1

lembar buku tulis.


Selain itu, saya menegaskan dan memerintahkan agar semua

murid di rumah untuk sesering mungkin mendengarkan bacaan

Al Qur’an (Murottal Al Qur’an) baik melalui video/youtube atau

MP3 Al Qur’an. Dengan sering mendengaran bacaan ayat suci

Al Qur’an, maka kita akan terbiasa untuk Membaca Al Qur’an

dengan tartil.

Di samping itu, saya meminta kepada seluruh orang tua murid di

rumah, agar ikut membantu/memberi support kepada

putra/putrinya dalam mempelajari Al Qur’an (huruf hijaiyyah).

Alhamdulillah orang tua murid, merespon dengan baik /

antusias, sehingga antara saya (guru) dengan orang tua murid

dapat bekerja sama dengan baik dalam

membimbing/menjadikan semua murid pintar dalam membaca

Al Qur’an.


Perubahan :

Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, banyak sekali

murid/ orang tua murid yang Japri atau Menghubungi saya,

untuk laporan bahwa Ananda telah mengaji/membaca Al Qur’an.

Disamping itu banyak murid yang terbiasa sholat fardhu /

Sunnah dahulu kemudian minta bantuan orang tuanya untuk

mengajar mengaji di rumah.

Hal ini merupakan POIN PLUS untuk saya, karena Orang tua

pun mendukung sekali putra putrinya dalam mempelajari

Al Qur’an.

Saya berharap agar semua murid dapat Istiqamah dalam

menjalankan Ibadah kepada Sang Khaliq (Allah SWT).


Simak Video Pemaparan Ibu Sri Utami Puji Astuti