Jamboard sebagai media pembelajaran interaktif

20 Nov 2021 | by Roby Setia Pramana

Assalamualaikum siswa siswi semua. Hanya beberapa siswa yang menjawab salamku ketika diriku masuk ke kelas, rata rata mereka masih sibuk dengan gadget mereka. Kuulangi lagi salamku dan akhirnya mereka sadar dan menyimpan HP mereka. Lalu ku masuk kedalam kelas dan duduk di depan dengan tetap berusaha tersenyum walaupun tanduk ku mau keluar karena kurangnya perhatian mereka.

Itulah salah satu pengalaman ku terhadap siswa yang sangat asyik dengan dunia mereka sendiri di gadgetnya. Tulisan ini merupakan cerita singkat saya ketika harus berusaha memikirkan bagaimana cara memberikan pembelajaran yang menarik dan efektif kepada Peserta didik dimasa pandemi ini ketika mereka sangat tergantung kepada gadged.

Dalam pembelajaran selama daring, materi, video sdan slide yang saya berikan tidak berefek maksimal kepada peserta didik saya, padahal saya sudah membuatnya semenarik mungkin. Selain itu, ketika mereka diberikan video pembelajaran, mereka malas menonton dengan alasan kuota tidak ada. 

Di pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) hal ini kembali terulang. Saya mencoba mendapatkan feedback dari peserta didik saat saya melakukan pembelajaran di LMS. Tetapi kenyataannya tidak sesuai harapan saya, dari hampir 200 peserta didik yang saya ajar, hanya sekitar 30% saja yang memiliki keinginan untuk berliterasi.dan bahkan hanya 10% yang menonton video yang saya bagikan.  Saya harus memutar otak untuk mencari cara agar pembelajaran yang saya berikan bisa menarik minat peserta didik. Saat mulai kewalahan mencari cara, saat salam saya tidak dijawab ketika masuk kelas. Saya berpikir, mereka sangat suka sekali untuk bermain gadget. Saya harus dapat sebuah cara agar mereka kembali tertarik untuk belajar. 

Saya teringat dengan aplikasi Jamboard dari Google. Jamboard adalah salah satu aplikasi yang bisa sebagai papan tulis digital, tetapi juga bisa sebagai media pembelajaran interaktif. Siswa bisa bekerja sendiri di jamboard yang hampir mirip dengan PPT, tetapi mereka juga bisa berkolaborasi dan bisa berkreasi sendiri. saya mendesainnya semenarik mungkin dan memberikan ke penugasan dengan membuat Salinan kepada setiap siswa di LMS mereka. Saya memberi petunjuk cara kerjanya. Ternyata apa yang saya lakukan ini membuat mereka tertarik,karena hanya dalam hitungan jam, lebih dari 90% siswa saya mencoba menggunakan tugas yang saya buat ini dan siswa memahami cara kerja serta aplikasi yang diberikan. Karena dengan jamboard ini mereka bisa langsung mencoba sendiri dan mereka bisa memahami lebih dalam lagi materi dan ikut langkah demi langkah pembelajaran.


Kita Hidup di zaman mereka, bukan mereka yang harus menyesuaikan dengan kita, tapi kita lah yang harus menyesuaikan diri dengan zaman mereka. Jangan pernah berhenti untuk belajar dalam mengembangkan diri kita sebagai guru. Dengan perkembangan Teknologi dan Informasi seperti saat ini lebih memudahhkan guru dalam mendapatkan informasi pengembangan profesi kita.


Simak Video Pemaparan Bapak Roby Setia Pramana