BOARD GAME “JELMA”

20 Nov 2021 | by Rismayanti, S.Pd., Gr.

Kesulitan belajar matematika menjadi hal yang sering dialami hampir setiap murid. Pelajaran

matematika terkadang menjadi momok yang menakutkan bagi murid. Hal ini menjadi tantangan saya

sebagai seorang guru matematika.  Saya harus memikirkan upaya-upaya agar murid senang belajar

matematika. jika murid sudah merasa senang, maka mereka akan tertarik belajar dan tujuan

pembelajaran pun mudah tercapai. Seperti ketika mengajarkan materi perbandingan bilangan pecahan

di kelas VII SMP Negeri Satu Atap Ombuli,  Saya melihat murid kesulitan memahami materi tersebut. 

Sebagai guru, saya memiliki keinginan besar agar murid dapat antusias dalam belajar agar tercipta

pembelajaran yang menyenangkan bagi murid dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Hal yang menjadi tantangan saya adalah antusias murid dalam mengikuti pembelajaran sangat

kurang.  Kadangkala ketika bosan, mereka bermain-main dengan teman-temannya. Ketika diberikan

latihan, mereka ogah-ogahan dalam mengerjakan tugas tersebut.  Akhirnya saya berupaya memikirkan

tindakan yang harus diterapkan di kelas agar murid tertarik dengan materi yang diajarkan.  Melihat

kecenderungan murid untuk bermain dengan teman-temannya, maka muncul di benak saya untuk

memadukan kesukaan murid dalam bermain tersebut dengan pembelajaran. 

Saya mencoba mengemas pembelajaran menggunakan media board game yang saya beri nama

JELMA,  singkatan dari Jelajah Mandiri. Pada board game ini,  murid akan melakukan jelajah secara

mandiri yaitu menyusuri kotak-kotak pada papan  permainan tersebut  untuk mengumpulkan bintang-

bintang yang terdapat di setiap kotak yang mereka lalui.  Setiap bintang memiliki poin.  Namun, murid

harus mandiri dalam menentukan arah langkah mereka, baik ke kiri, kanan ataupun maju. Semua

tergantung kemampuan mereka menyelesaikan tantangan di setiap kotak.  Jika  murid ingin maju 

berarti harus meletakkan tanda “=“  pada kotak yang akan mereka lalui.  selanjutnya mencari dan

meletakkan pecahan yang nilainya sama dengan pecahan yang sudah terletak sebelumnya pada kotak. 

Demikian juga jika ingin melangkah ke kiri maka murid harus meletakkan tanda “<”   dan jika ingin

melangkah ke kanan,  harus meletakkan tanda “>”. Permainan ini saya lakukan dengan membagi 2

regu. Regu yang dinyatakan sebagai pemenang adalah regu yang mendapatkan poin tertinggi. Melalui

board game, murid dapat berlatih membandingkan bilangan pecahan.  murid sangat senang hingga

mereka mengatakan agar pertemuan selanjutnya dapat belajar lagi dengan menggunakan board game


tersebut.  Bahkan ada yang mengatakan ingin membuat juga board game seperti yang mereka gunakan

tadi dan minta untuk diajarkan cara membuatnya.

Saya tidak menyangka murid begitu antusias dengan board game tersebut.  Sayapun menyadari

bahwa untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi murid,  tidak harus

menggunakan alat-alat mahal atau teknologi canggih.  Cukup kita berempati pada murid dan

mempelajari apa yang mereka suka kemudian mencoba memadukan hal tersebut dengan materi yang

akan kita sampaikan. Selain itu,  sayapun dapat menyadari bahwa keterbatasan sarana dan prasarana di

sekolah bukan penghalang untuk memberikan pembelajaran bermakna bagi murid tetapi saya

menjadikannya sebuah tantangan.  Jika selama ini kita sering mengeluhkan apa yang  tidak dimiliki

sekolah, mengapa kita tidak mencoba menggali   dan  memanfaatkan potensi yang sudah tersedia untuk

mewujudkan tujuan pembelajaran. Dari hal sederhanapun,  kita bisa memberikan dampak luar biasa

bagi murid selama kita bisa mengolahnya dengan baik.

Simak Video Pembelajaran Boardgame bu Rismayanti, S.Pd., Gr.