Serunya Belajar Membaca dengan Permainan Kartu Memori
21 Nov 2021 | by Zakiyah, S.Pd
“Ayo Aqsha, kita fokus dulu ke buku bacaannya!” melalui videocall, saya memberi semangat
Aqsha untuk mau membaca rangkaian kata yang ada di buku. Wajah Aqsha terlihat sudah bosan,
dan saya pun tak bisa memaksakan Aqsha untuk mau lanjut membaca.
“ Maaf Bu Zaki, Dila hari ini tidak ikut belajar membaca dulu ya!” pesan Whatsapp masuk dari
Bunda Dila. Untuk kesekian kalinya, Bunda sering mengeluhkan tentang Dila yang sulit sekali
untuk mau belajar membaca, selalu menolak dengan berbagai alasan.
Saya sebagai guru di Sentra Persiapan, yang fokus pada pembelajaran mengenal tulisan, huruf
dan menghitung. Murid saya sangat kesulitan belajar membaca. Secara umum mereka sudah
mengenal dan dapat menyebutkan lambang huruf, namun masih kesulitan dalam merangkai
huruf. Buku paket “LANCAR MEMBACA” yang kami berikan belum dapat menumbuhkan
minat baca murid, sebagian besar murid merasa bosan.
Saya mulai mengamati dan mencari berbagai sumber referensi untuk mengatasi kesulitan
membaca pada anak. saya ingin murid semangat dan termotivasi untuk berlatih membaca tanpa
diperintah. Dengan berpegang pada konsep, bahwa cara belajar anak usia dini adalah belajar
sambil bermain, maka belajar membaca juga harus dilakukan melalui bermain.
Dari sekian banyak referensi yang saya dapatkan, akhirnya saya memilih untuk membuat media
pembelajaran papan permainan “Kartu Memori”. salah satu tujuan memilih media ini adalah
murid dapat melakukan permainan ini dirumah dengan anggota keluarga dan dapat mengurangi
interaksi murid dengan gadget.
Saya membuat kartu gambar dan kartu kata dengan menggunakan aplikasi Canva. Sebagai
pengenalan awal saya mencari gambar-gambar benda dengan 2 suku kata yang hanya terdiri dari
huruf konsonan dan huruf vokal, contohnya: bola, cabe, dadu, kaki, dan lain-lain. Saya membuat
30 pasang kartu gambar dan kartu kata. Kartu-kartu tersebut dibagi menjadi 3 seri, masing-
masing seri ada 10 gambar.
Pada saat kegiatan zoom kelas, saya memperkenalkan media belajar ini dengan memutarkan
video tutorial cara bermain “Kartu memori”. Permainan dapat dilakukan oleh 2-4 pemain.
Pemain dapat menyebutkan dirinya dengan berperan menjadi karakter sesuai tokoh kartun
idolanya (misal: superman, sailor moon dll) atau tokoh nyata yang dikenalnya. Kartu gambar dan
kartu kata di kelompokkan, kemudian dikocok. Selanjutnya kartu-kartu disusun dengan posisi
kartu terbalik. Permainan dimulai dengan “hompimpah atau suit jepang” untuk menentukan
urutan pemain. Pemain pertama memilih “kartu gambar”, membaliknya dan memperlihatkan
gambar yang muncul, kemudian pemain mencari “kartu kata” yang sesuai dengan gambar, bila
berhasil mendapatkan kartu yang sama, maka kartu tersebut boleh diambil, tapi apabila belum
berhasil maka kartu diletakkan kembali pada posisi semula. Lanjut ke pemain berikutnya dengan
pola permainan yang sama. Permainan selesai jika semua kartu telah habis. Pemain yang
mengumpulkan kartu yang paling banyak, dinyatakan sebagai pemenang.
Murid-murid terlihat antusias sekali dan semangat untuk segera bermain “kartu memori”. Karena
masih belajar secara daring, maka permainan ini akan dimainkan di rumah bersama anggota
keluarga. Saya berkomunikasi dengan orang tua murid melalui grup kelas. Penjelasannya, 12
murid yang ada di kelas dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok A, B dan C. setiap murid
akan diberi pinjam 10 pasang kartu. Setiap awal minggu kartu akan dikembalikan dan kemudian
akan ditukar dengan kartu seri yang lain secara bergantian. Orang tua membimbing dan
mendampingi ketika anak bermain serta mendokumentasikan dalam bentuk foto dan video.
Alhamdulillah, respon orang tua sangat baik dan merasakan dampak positif dari permainan ini,
yaitu anak tidak lagi merasa terbebani untuk belajar membaca, semua dilakukan anak dengan
kesadaran sendiri. Dengan melakukan permainan ini, dapat meningkatkan konsentrasi, daya
ingat, dan audio-visual. Murid juga dapat mengembangkan aspek bahasa dalam hal pengenalan
keaksaraan awal, menghubungkan gambar dengan kata. Selain itu permainan ini juga dapat
mengembangkan aspek perkembangan kognitif dan sosial emosional. Selain itu, permainan ini
juga mengurangi kegiatan anak bermain gadget, dan mendekatkan hubungan baik antar anggota
keluarga sehingga menjadi lebih harmonis. Belajar di rumah semakin menyenangkan
Saya pun terharu melihat video Aqsha dan Dila yang sedang asyik bermain kartu memori.
Permainan ini juga menjadi inspirasi untuk orang tua membuat kartu gambar sesuai keinginan
anak.