Pesawat Digital

19 Nov 2021 | by Tyas Astuti

Pada pembelajaran yang saya lakukan, saya sangat berharap pembelajaran saya disukai oleh murid, mereka antusias saat pembelajaran sehingga akan semakin menggali pengetahuan mereka. Pada waktu pembelajaran materi Usaha dan Pesawat Sederhana saya juga mengharapkan murid antusias sehingga aktif dalam pembelajaran, bisa dua arah pembelajarannya, diskusi atau tanya jawab bisa berjalan dengan baik, dengan kata lain murid aktif dalam pembelajaran. Sehingga akan memberikan dampak tingkat pemahaman materi murid pada pembelajaran Usaha dan Pesawat Sederhana juga bagus dengan nilai penilaian harian yang memuaskan.

Kenyataan tak seindah harapan saya, pada saat pembelajaran ternyata murid sibuk main gawai atau handphone (HP) pintarnya. Pada saat pembelajaran banyak murid tidak sedang membuka materi yang sedang saya ajarkan, akan tetapi murid membuka hal lain yang tidak mendukung pembelajaran. Sehingga nampak bahwa murid sibuk sendiri dengan gawai pintarnya, tapi ternyata setelah dievaluasi hasilnya kurang memuaskan. Hasil penilaian harian Materi Usaha dan Pesawat Sederhana menunjukkan bahwa masih ada sekitar 50% murid yang nilainya di bawah KKM (kriteria ketuntasan minimal). Ini merupakan kondisi di luar harapan saya. 

Melihat kondisi tersebut, akhirnya saya membuat strategi baru dalam pembelajaran saya dengan membuat media dengan nama “Pesawat digital”. Istilah “pesawat’ saya gunakan karena materinya berhubungan dengan materi Usaha dan Pesawat Sederhana. Sedangkan istilah “digital” saya gunakan karena saya menerapkan lembar kerja murid secara digital dalam pembelajaran saya. “Pesawat digital” ini berisi materi pembelajaran, video pembelajaran, dan soal evaluasi dengan menggunakan beberapa jenis soal.  Saya menggunakan aplikasi Liveworksheets untuk membuat “Pesawat digital”. Murid dapat memanfaatkan gawainya untuk mempelajari materi sampai dengan evaluasinya. Melalui “pesawat digital”, murid lebih memahami materi pembelajaran lebih baik dikarenakan ada materi berupa ringkasan dan video pembelajarannya. Di awal pertemuan akan dilakukan pembelajaran sinkron dengan demonstrasi langsung pembelajaran di kelas pada saat PTM (pertemuan tatap muka), karena sekolah sudah menerapkan PTM terbatas. Setelah demonstrasi selesai, guru memberikan tutorial cara mengerjakan “Pesawat digital” dengan menggunakan video tutorial yang diupload di YouTube. Petunjuk penggunaan dapat dilihat di https://youtu.be/OAKc3B7Bg_s. Setelah menyaksikan tutorial pengerjaan “Pesawat digital”, murid diminta untuk mengerjakan “Pesawat Digital”, dengan klik link Liveworksheets yang dibuat guru. Guru menyiapkan materi, video pembelajaran, dan serangkaian pertanyaan dengan tipe berbeda-beda (pilihan ganda, isian singkat, menjodohkan) dengan menggunakan aplikasi tersebut. Murid tinggal menggunakan. Aplikasi media “Pesawat digital” dapat di lihat di https://www.liveworksheets.com/us2189782iv.

“Pesawat digital” membuat murid menjadi lebih antusias saat pembelajaran. Mereka memanfaatkan gawainya untuk mempelajari materi, melihat video pembelajaran, dan mengerjakan soal evaluasi, serta langsung mengetahui nilainya. “Pesawat digital” bisa membuat murid menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, murid akan lebih berkonsentrasi saat belajar karena materi maupun evaluasi berada di aplikasi yang dibuat guru. Murid tidak membuka hal lain selain “Pesawat digital” yang diberikan guru. Hasilnya juga pemahaman murid terhadap materi Usaha dan Pesawat Sederhana menjadi lebih baik yang ditunjukkan dengan hasil penilaian harian yang lebih baik. Murid yang tuntas bisa mencapai 75%, sehingga terdapat peningkatan sebesar 25% dari keadaan sebelum pembelajaran dengan “Pesawat digital”. “Pesawat digital” dapat menggali kemampuan saya dalam memanfaatkan aplikasi untuk membuat pembelajaran lebih variatif.


Simak Video Pemaparan Ibu Tyas Astuti