ATaKoWa (Aku Tahu Konsep Waktu)

19 Nov 2021 | by Dwi Widiyanti

Begitu pemerintah Kota Salatiga menyatakan bahwa sekolah di wilayah Salatiga boleh mengadakan pertemuan tatap muka terbatas, banyak pihak yang menyambut gembira. Meski kekhawatiran tetap ada, namun semangat bahu membahu untuk saling menjaga dengan berusaha ketat menetapi protokol kesehatan menjadi salah satu penguat. Begitu pula di sekolah saya, TK Lebah Putih Salatiga. Setelah melalui sosialisai ke orangtua, beserta pembekalan untuk pembiasaan baru selama simulasi dan pertemuan tatap muka terbatas ke depan, akhirnya sekolah kami dibuka. 

Bahagia terpancar di wajah anak-anak saat bisa sekolah lagi. Awalnya malu-malu, namun lama-lama mulai saling mengenal dan membangun interaksi meski masih terlihat canggung akibat selama ini pertemuan sebatas di balik layar. Saya merasa, penting untuk membuat anak-anak dapat membangun komunikasi dengan teman saat berinteraksi bersama. Maka tugas saya adalah memotivasi keberanian dan rasa percaya diri anak-anak untuk bicara. Selain itu, temuan ketika sekolah sudah dibuka, terlihat pencapaian perkembangan anak selama belajar dari rumah ternyata jauh dari harapan. Salah satunya anak-anak masih belum memahami konsep waktu sederhana yaitu hari ini dan besok terkait nama-nama hari. Mungkin nama-nama hari hafal jika sesuai urutan, namun jika diterapkan dalam konsep hari ini dan besok, ternyata anak-anak masih belum memahami dengan baik.

Ini menjadi tantangan bagi saya dalam mengemban tanggung jawab dan mencapai sasaran yang ingin saya capai bersama anak-anak. Kondisi anak-anak yang lebih suka diam saat ditanya dan ketika diajak berbicara entah karena masih malu atau ragu menjawab. Anak-anak lebih suka menunjukkan aksi serta mengerjakan sesuatu secara langsung. Tantangan untuk bisa mengajak anak-anak merdeka belajar dan bahagia berproses mencapai tahap perkembangan sesuai usianya. Dengan mengoptimalkan kemampuan komunikasi aktifnya. 

Melihat tantangan tersebut, strategi belajar yang saya siapkan berfokus memanfaatkan ketekunan anak-anak saat mengerjakan sesuatu sebagai sarana berkomunikasi. Saya membuat alat peraga interaktif dalam pembelajaran berkaitan pemahaman konsep waktu sederhana. Tahapan awal saya menggali ide dari anak-anak berkaitan konsep waktu sederhana yaitu hari ini dan besok dalam wujud alat peraga yang melibatkan anak dalam penggunaannya. Muncullah ide membuat tulisan nama-nama hari, lambang angka sebagai  tanggal dan juga tulisan nama-nama bulan. Dan sebagai media dasar, tempat yang bisa diganti-ganti isinya, awalnya untuk menunjukkan kemarin, hari ini dan besok. Dari ide awal ini sungguh membuat semangat saya mewujudkannya dalam bentuk nyata. Tahapan selanjutnya membuat purwarupa, desain sederhana sebagai gambaran awal. Dalam proses pembuatan yang memang saya kerjakan sepenuhnya, tapi anak-anak melihat prosesnya setiap hari. Mereka selalu menunggui setiap ada kesempatan, dan bertanya “Kapan jadinya kak?”, “Nanti ini buat aku Kak?. 

Nah, sambil menunggu peraga ini jadi, saya mengujinya juga bersama anak-anak. Saya mulai memancing dengan pertanyaan-pertanyaan ringan, “Ada yang tahu hari ini hari apa?” sambil saya tunjukkan kata hari ini, atau kemarin dan besok. Ternyata untuk memahami kemarin hari apa, anak-anak masih sangat kesulitan. Akhirnya saya hanya menggunakan dua waktu yaitu hari ini dan besok saja sementara. Ketika wujud alat peraga ini jadi, anak-anak sangat senang. “Waah, kak, ini apa?”, “Bagus ya?”, “Mainnya bagaimana”, Itu ungkapan yang keluar dari anak-anak saat pertama melihat ATaKoWa. Dan mereka tidak sabar mencoba serta menunggu memainkannya. Saya mengajak anak-anak menyepakati bersama cara bermainnya. Pertama butuh penjelasan berulang, mengingat anak TK masih belum bisa membaca sendiri. Dan saat anak-anak memainkannya, ternyata mereka senang dan tertantang bermain sendiri keesokan harinya. “Besok pagi aku yang main ya kak”, “Aku juga mau kak”, kata anak-anak. Dan saya menjawab, “Boleh, kita mainnya bersama-sama dan bergantian ya”. Yang paling menakjubkan adalah anak-anak tidak sadar kalau telah berinteraksi dengan teman yang lain saat memainkannya. 

Perubahan yang nyata tampak jelas semakin hari. Antusias anak-anak dengan adanya alat peraga interaktif ini benar-benar menjadi satu agenda aktifitas pagi bagi anak-anak. Setiap pagi, anak-anak akan menyiapkan kotak ATaKoWa ini, menjajarkan nama-nama harinya, bulan-bulan dan juga angka-angkanya secara bersama-sama saling melengkapi. Ada yang maunya acak, ada juga yang inisiatif mengurutkan. Seru melihatnya. Hanya butuh waktu 2 minggu bagi anak-anak untuk dapat memahami dan mengembangkan sendiri dengan pencapaian lain. Selain tahu hari ini hari apa, besok hari apa, anak-anak juga tahu lambang bilangan, yang menggambarkan tanggal. Juga mengenal nama-nama bulan dengan baik.

Nah, ATaKoWa dapat dikembangkan dengan menambah konsep waktu “kemarin” dan “lusa”. Yang penting, ajak anak-anak tahu urutan nama-nama hari, urutan angka atau tanggal, juga urutan nama-nama bulan terlebih dahulu. Bisa dengan nyanyian atau sajak atau tepuk.


catatan umpan balik :

keren praktik baik yang Anda lakukan. di bagian aksi, Anda bisa menambahkan kalimat langsung untuk melengkapi keseruan pelaksanaannya. agar pembaca juga bisa membayangkan bagaimana kejadian aslinya. 


jangan lupa di paragraf akhir tuliskan juga pesan jika ada pembaca yang berminat untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang Anda lakukan. apa tipsnya.


Lihat videonya Kak Wiek disini