Dari Gambar Menjadi “PE-DE” Berbahasa Inggris
20 Nov 2021 | by Anak Agung Ayu Mas Sukmawati, S.S
“Hi students.. let’s study about expression, so here you must speak up as much as possible using english, ready???”
Kalimat diatas adalah kalimat yang selalu saya lontarkan ketika mengajar murid mengenai expression yang mana disini dituntut untuk berbicara menggunakan bahasa Inggris. Tentu saja respon yang saya dapatkan dari murid sangat beragam, kebanyakan dari mereka kurang antusias dan cenderung tidak aktif dalam mengikuti kelas.
Perkenalkan, Saya adalah seorang guru Bahasa Inggris yang mengajar di SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar. Seperti guru bahasa asing yang lainnya, saya pun memiliki keinginan agar murid yang saya ajar memiliki kemampuan mengungkapkan sesuatu menggunakan bahasa Inggris dengan percaya diri dan tidak takut. Intinya, saya berkeinginan agar murid yang saya ajar menyukai pelajaran yang saya ampu dan dapat menggunakannya sebagai media komunikasi lebih lanjut di masa depan.
Tetapi hal tersebut tidak dapat dengan mudah saya dapatkan, terlebih murid- murid yang saya ajar sudah terlanjur memiliki paradigma tersendiri mengenai Bahasa Inggris. Banyak tantangan yang saya hadapi dalam proses pencapaian tujuan saya mengajar, diantaranya kebanyakan murid yang saya ajar beranggapan bahwa Bahasa Inggris adalah pelajaran yang susah jadi mereka takut dalam mengungkapkan sesuatu menggunakan bahasa Inggris. Hal ini didukung oleh banyaknya aturan-aturan penggunaan bahasa yang diajarkan kepada murid di saat mereka masih di sekolah dasar membuat mereka tidak tertarik dan malas untuk menguasainya sampai sekarang ketika murid sudah berada di tingkat lanjutan.
Tantangan kedua adalah ketidakpercayaan diri murid dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris menjadikan murid enggan mempelajarinya. Ketika murid mulai mengungkapkan sesuatu menggunakan bahasa Inggris di depan teman-temannya, temannya cenderung mengejeknya karena bahasa yang dia pakai tidak bagus. Hal ini menjadikan mereka kurang percaya diri ketika diminta mengungkapkan sesuatu menggunakan bahasa ini.
Murid menghadapi suasana dan metode belajar yang monoton sebelumnya sehingga murid menjadi tidak tertarik dalam mempelajarinya. Hampir 90 persen murid mengatakan hal yang sama mengapa mereka tidak antusias dan tertarik belajar Bahasa Inggris, yaitu belajar Bahasa Inggris membosankan. Hal ini tidak lepas dari metode pengajaran lama yang diterapkan oleh para guru dalam mengajar bahasa asing.
Banyak hal sudah saya coba, salah satunya yang menurut saya berhasil menarik perhatian murid adalah ketika saya mengajar didepan kelas dengan mengeluarkan gambar- gambar yang menarik yang terkait dengan materi yang diajar. Disaat saya mengajar materi ungkapan memberikan saran kepada murid, saya menyiapkan beberapa gambar animasi yang saya peroleh dari google.
Ketika saya berada didepan kelas, hal pertama yang saya lakukan setelah menyiapkan kelas untuk belajar adalah mengeluarkan gambar-gambar tersebut. Pada awalnya, para murid masih menggunakan bahasa Indonesia dalam mengungkapkan pemberian saran, setelah itu mulai menggunakan sedikit bahasa Inggris. Pada kegiatan ini, saya memberikan penghargaan berupa pujian kepada murid yang berani menggunakan bahasa Inggris, dan disini pula saya menekankan bahwa lupakan penggunaan aturan-aturan kebahasaan.
Lebih lanjut lagi, murid sudah mulai antusias dalam berbahasa Inggris, semakin saya tunjukkan gambar yang lain, semakin murid berebut untuk mengungkapkan ungkapan memberi saran menggunakan bahasa Inggris. Ketika suasana sudah saya rasa kondusif dan menyenangkan, barulah saya berikan intro sedikit mengenai materi aturan kebahasaan ungkapan memberi saran yang sesuai dengan struktur bahasa Inggris yang benar. Di saat ini, saya melihat murid mulai tertarik dan berusaha mengungkapkan sesuatu dengan menggunakan teori yang saya berikan di papan tulis walaupun belum maksimal.
Saya merasakan adanya perubahan yang terjadi saat menggunakan metode ini dalam mengajar di kelas, diantaranya murid menjadi tertarik menggunakan bahasa Inggris dalam berbicara, murid menjadi antusias berbicara menggunakan bahasa Inggris walaupun masih belum maksimal menggunakan teori yang diajarkan, dan yang terpenting adalah suasana kelas menjadi lebih menyenangkan. Walaupun dengan cara yang sangat sederhana, sebuah gambar, tetapi hal tersebut terbukti dapat menghidupkan suasana kelas dan murid tertarik untuk mengikuti kelas dari awal sampai akhir. Betapa senangnya hati seorang guru ketika murid yang diajarkan senang dengan pelajaran yang diajarkan dan selalu bersemangat dalam belajar.
Simak Video Pemaparan Ibu Anak Agung Ayu