Pembelajaran menggunakan panduan belajar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

01 Dec 2021 | by Gusnelly

PENGGUNAAAN PANDUAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN 

MOTIVASI BELAJAR SISWA


Pendidikan adalah salah satu faktor penentu kemajuan suatu bangsa, pendidikan yang maju  dapat dilihat dari perkembangan bangsa tersebut. Pendiddikan tidak terlepas dari peran guru yan terkait langsung dengan proses pembelajaran. Guru adalah faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran yang berkualitas. ... Menurut Sardiman (1992), peran guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai Informator, Organisator, Motivator, Guru juga berperan menyampaikan ilmu-ilmu yang dimiliki kepada muridnya. Guru merupakan sumber belajar muridnya. Dari gurulah, murid diajarkan membaca, menulis dan berhitung. Serta dari gurulah, murid mendapat pengetahuan baru dan pendidikan karakter.

Seorang guru selalu berharap dapat menjalankan perannya sehingga dapat tercpai sasaran atau tujuan yang diinginkan. Tetapi dalam proses pembelajaran masih banyak siswa yang kurang tertarik dan mempunyai motivasi untuk belajar, apalagi jika siswa diminta belajar sendiri untuk menguasai materi tersebut apakah dengan membaca buku atau mencari melalui media digital sehingga tujuan yang diharapkan tidak tercapai, disamping itu kurang berhasilnya pembelajaran disebabkan juga desain pembelajaran yang dirancang oleh guru yang kurang mengoptimalkan  motivasi dan pengembangan kemampuan siswa. Sebaiknya desain pembelajaran yang dirancang oleh guru harus sesuai dengan tuntutan zaman sebagai bentuk persiapan memasuki revolusi industri 4.0. Guru sebagai ujung tombak dalam proses pembelajaran, harus merespon segala perubahan secara proaktif. Keterampilan (kecakapan hidup) abad-21 yang dikenal dengan istilah 4Cs, itulah yang wajib guru berikan kepada siswanya yang terintegrasi dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Adapun keterampilan abad-21 yang dimaksud adalah kualitas karakter (PPK), peningkatan kompetensi (4C) dan literasi yang semua itu terdapat dalam satu peket pembelajaran.

 

Dalam upaya meningkat motivasi siswa untuk  memahami materi pembelajaran adalah meningkatkan kemampuan literasi yang dimiliki siswa, tetapi dalam prosesnya banyak tantangan yang dilalui diantaranya  putus asanya siswa dengan buku panduan/pegangan  yang tebal-tebal, bahasa buku yang susah dipahami, contoh yang terlalu bersifat umum kadang-kadang jauh dari kehidupan siswa. Hal ini membuat seolah-olah siswa  membayangkan, padahal kenyataannya siswa dapat melihat hal tersebut di lingkungan sekitanya.


Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba mencari cara bagaimana menumbuhkan motivasi belajar siswa terutama kemampuan literasi siswa dengan membuat media pembelajaran yang diharapkan dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran yang dimulai dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dialami siswa dilingkungan sekitarnya. 

Media pembelajaran yang dimaksud adalah panduan belajar yang berisi materi yang dimulai dari peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar atau yang langsung dialami oleh siswa itu sendiri.. Dengan membaca dan memahami materi pembelajaraan dari apa yang langsung mereka alami dan saksikan, diharapkan materi semakin mudah dipahami dan budaya literasi mereka dapat ditingkatkan dan juga motivasi belajarnya.

Setelah proses pembelajaran menggunakan panduan belajar yang telah disusun dilakukan siswa melakukan proses aktif, dimana siswa berpikir segala hal secara mendalam dengan mengaitkan langsung materi yang dipelajari dengan apa yang ada dan ditemui dalam kehidupana sekitarnya, mengajukan berbagai pertanyaan, menemukan informasi yang relevan melalui panduan belajar yang digunakan.Jika ada siswa yang masih dalam kebingungan belum menemukan informasi yang benar tentang dimensi pengetahuan, maka mereka akan dibantu oleh temannya yang sudah dapat menemukan konsep/materi pembelajaran, kegiatan ini tampak sekali kalau mampu melatih siswa untuk berkolaborasi dan memupuk karakter tenggang rasa. Siswa berusaha memecahkan permasalahan yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis semua asumsi yang muncul dan melakukan investigasi atau penelitian berdasarkan data dan informasi yang telah didapatkan sehingga siswa memperoleh suatu kesimpulan dengan bantuan panduan pembelajaran

Tidak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan), membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran berorientasi panduan belajar ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa terhadap materi tegangan permukaan dan kapilatitas benar-benar dibangun oleh siswa dengan membaca dan mengamati serta menganalisa apa yang mereka alami secara langsung. pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis, berkolaborasi, meningkatkan kreativitas dan mengasah kemampuan siswa untuk mampu berkomunikasi yang efektif dengan meningkatnya budaya literasi dan motivasi yang tinggi untuk belajar. 


Simak video pembelajaran berikut ini