Revolusi Belajar, Guru bukan menuntut tapi menuntun

20 Nov 2021 | by Endang Ningrum, S.Pd


You can teach a student a lesson for a day, but if you can teach him to learn by creating curiosity, he will continue the learning process as long as he lives”-Clay P Bedford. Sebuah kutipan indah dan menggugah yang saya dapatkan ketika saya sedang membaca sebuah tagline berita pendidikan di salah satu surat kabar harian nasional. 

Berdasarkan teori curiosity dan konsep merdeka belajar dalam pembelajaran di masa pandemi, saya sebagai seorang guru menciptakan sebuah revolusi belajar dengan mengemas pembelajaran yang kontekstual dan bermakna melalui digitalisasi pendidikan.

Berkaitan dengan perangkat teknologi, siswa sangat senang dengan gaming, anime, media sosial, listening to music, watching movie, writing novel dsb. Mereka mendapatkan itu semuanya melalui satu perangkat teknologi yaitu smart phone.

Ada banyak sekali media pembelajaran digital melalui perangkat smartphone yang bisa diaplikasikan. Saya menggunakan aplikasi Liveworksheets, Canva, Padlet dan Quizziz. Terkadang saya juga menggunakan sosial media sebagai sarana untuk mengekspresikan hasil karya murid atau peserta didik. 

Saya mengemas materi ajar melalui media padlet, tampilannya berupa slide-slide presentasi berupa kanvas, timeline dan lain sebagainya. Kita bisa memilih tampilan untuk background sesuai kebutuhan. Saya cukup mengirimkan link kepada siswa melalui smartphone mereka sambil saya menjelaskan materinya. Materi yang sedang on progress ketika itu adalah materi tentang “Caption” dan “Application Letter”.

Untuk menstimulasi siswa atau peserta didik, pada tahap awal pembelajaran, saya melakukan brainstorming dengan memberikan exercise online melalui media liveworksheets. Pada media tersebut, siswa dibimbing untuk menjawab latihan soal yang dilengkapi dengan pictures yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Setelah selesai, mereka mengirimkannya ke akun email guru.

Pada kegiatan inti pembelajaran, saya menggunakan media Canva. Media canva adalah sebuah aplikasi media berbasis online dengan menyediakan desain menarik berupa template, fitur-fitur, dan kategori-kategori yang diberikan di dalamnya. Dengan desain yang beragam dan menarik, membuat proses pembelajaran menjadi tidak membosankan 

Pada tahapan ini, saya mengajak siswa untuk mendownload aplikasi canva di smartphone, kemudian mereka diminta untuk sign up melalui akun gmail masing-masing. Saya mengajak dan meminta siswa untuk membuat dan meng create sebuah caption yang sesuai dengan passion mereka. Mereka terlihat antusias ketika melihat jutaan template yang sangat catchy dan menarik untuk kemudian mereka edit sesuai kebutuhan. Mereka terlihat sibuk dan sangat fokus. Setelah selesai mereka mengunggahnya melalui akun media sosial instagram mereka masing-masing. 

Untuk lebih menstimulasi siswa, sesekali saya menggunakan media aplikasi quizizz. Mereka sangat antusias dan sekaligus tertantang karena untuk mengerjakan soal-soal multiplechoice yang saya sajikan dalam media tersebut, ada timing yang sudah ditentukan dan hanya satu kali kesempatan. Sungguh menyenangkan melihat mereka bersemangat.

Saya kembali menanyakan kepada mereka bagaimana perasaan mereka setelah saya mulai mengaplikasikan media digital pembelajaran yang sesuai dengan passion mereka. Kemudian mereka menjawab dengan antusias, “thanks a lot miss I am so excited”, “Miss I want more”, "Miss I love the Media".

Saya sungguh merasa terapresiasi. Revolusi Belajar dengan konsep merdeka belajar menempatkan siswa sebagai episentrum dari proses pembelajaran atau disebut student-centred learning bukan teacher-centered learning dan guru berperan sebagai among ,fasilitator dan pembimbing.

 

Simak Video Berikut