Penerapan Merdeka Belajar untuk Meningkatkan Kreativitas Anak dalam Menulis Surat Pribadi

19 Nov 2021 | by Dian Eka Sari, S.Pd.

Pembelajaran jarak jauh saat pandemi menimbulkan masalah. Pengurangan durasi jam ditambah keterbatasan media yang menjadi hambatan. Menggunakan zoom meeting atau google meet, hanya 10 murid yang mengikuti, sehingga, tetap memilih Telegram. 

Perbedaan perangkat pembelajaran daring, faktor ekonomi, dan gaya belajar murid menjadi kendala. Setelah mengikuti pelatihan, salah satu alternatif yang bisa diterapkan adalah menggunakan media video serta mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi atau konsep Merdeka Belajar. Dalam Merdeka Belajar ini, guru diberikan pilihan dalam proses pembelajaran dengan tujuan melaksanakan pembelajaran yang berpihak kepada murid. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang berpihak kepada murid dengan memperhatikan kebutuhan murid. 

Penerapan pembelajaran yang terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi saya lakukan dalam mapel Bahasa Indonesia materi teks berita. Pemetaan dilakukan dengan cara profil belajar murid, dengan memperhatikan gaya belajar dan latar belakang ekonomi murid. Dalam pembelajarannya menerapkan diferensiasi produk. Awalnya ada kendala bagaimana mengetahui profil, minat, dan kesiapan belajar. Lalu, mulai melakukan pemetaan dengan menggunakan angket melalui google form. Selain itu, memanfaatkan dokumen yang dikumpulkan ketika PPDB serta hasil belajar pada materi sebelumnya. 

Materi teks surat dinas dan surat pribadi di kelas 7 tingkat SMP dilaksanakan di kelas 7.11 SMPN 54 Palembang, jumlah murid 32 orang. KD yang diterapkan adalah 3.7 dan 4.7. Pembelajaran KD ini dilakukan 6 kali pertemuan, dimulai dari pengenalan struktur dan kaidah kebahasaan surat dinas dan surat pribadi. Refleksi dipusatkan pada pertemuan kelima untuk penilaian keterampilan. Tujuan pembelajaran adalah melalui proses pembelajaran menggunakan model PBL, murid dapat menyusun surat pribadi sesuai struktur dan kaidah bahasa surat pribadi.

Pembelajaran secara daring, memanfaatkan media Telegram. Pertemuan dimulai dari pembukaan, apersepsi, lau tujuan pembelajaran. Murid diminta menyimak salah satu contoh surat pribadi yang ada di buku teks. Usai bertanya jawab, murid menyimak materi yang disiapkan guru melalui tautan Youtube. Murid juga bertanya jawab tentang langkah-langkah menyusun surat pribadi. Selanjutnya, murid diminta menulis surat pribadi yang ditujukkan untuk guru dan waktu pengumpulan selama 2 hari.

Diterapkan diferensiasi produk dengan pendekatan berdasarkan pemetaan profil belajar murid pada pembelajaran. Murid yang tidak mempunyai laptop, diminta menyusun surat dinas dengan cara ditulis di buku, murid yang mempunyai laptop/komputer, bisa menuliskan dalam bentuk file, murid yang menyukai canva atau pict arts bisa membuat dalam bentuk poster, sedangkan yang mempunyai akun Tik Tok bisa menggunakan Tik Tok, lalu kirim ke telegram pribadi guru. 

Pada akhir pembelajaran, murid menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang yang berjasa selama ini, dalam obrolan di grup kelas. Lalu, murid juga mengisi refleksi yang disiapkan guru.  Tidak sampai dua hari, tugas sudah dikirimkan murid ke Telegram. Sebagian murid menuliskan di buku, tetapi 6 murid mengumpulkan dalam bentuk poster dan video. Videonya disertai latar belakang musik yang menarik, bisa dilihat dalam dokumentasi berikut https://youtu.be/4IWP9WvDLpk.  

Konsep Merdeka Belajar melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi mampu meningkatkan kreativitas murid. Meskipun melalui sikronus telegram, murid antusias memberikan tanggapan di grup kelas serta murid dengan kemampuan tinggi, bisa berkreasi dengan karya mereka, sedangkan murid kemampuan rendah tetap mengumpulkan tugas mereka sekalipun sederhana.     


Simak Video Pemaparan Ibu Dian Eka Sari